Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi heran dengan sejumlah pihak yang menyebutnya melibatkan sang cucu, Jan Ethes dalam berkampanye. Menurut Jokowi, kebersamaannya dengan Jan Ethes adalah hal biasa yang dilakukan antara seorang kakek kepada cucunya.
"Lalu seminggu kemarin, soal cucu saya. Masak main sama cucu enggak boleh ? Masak main bombom car sama cucu saya enggak boleh? Main sama cucu di kebun raya sama cucu, masa enggak boleh," ujar Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan Forum Alumni Jatim di Tugu Pahlawan Surabaya Jawa Timur, Sabtu (2/2).
Jokowi juga bereaksi jika ada pihak yang berencana melaporkan kebersamaannya dengan Jan Ethes ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Apabila benar cucunya akan dilaporkan, Jokowi berseloroh akan menyuruh Jan Ethes datang ke Bawaslu.
"Katanya cucu saya mau dilaporkan ke Bawaslu. Ya misalkan dilaporkan ke Bawaslu nanti saya suruh datang cucu saya. 'Sudahlah tes, ke Bawaslu sana'. Paling naanti ditanya cucu saya ngomongnya masih belum jelas," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu heran dengan pihak-pihak tertentu yang menggunakan politik kotor dalam berkampanye. Dia meminta mereka berkampanye dengan menawarkan program, ide, dan gagasan.
"Kenapa sih enggak tawarkan program, ide dan gagasan saja," singkat Jokowi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menuding anak Gibran Rakabuming Raka itu dilibatkan dalam pusaran kampanye Jokowi. Hal ini disampaikan Hidayat dalam akun twitternya beberapa waktu lalu.
Ini Jan Ethes yg pernah sebut @jokowi, kakeknya, sbg “Artis” ya? Tapi bgmn kalau ini jadi legitimasi pelibatan anak2 dlm kampanye? Bgmn @bawaslu_RI masih bisa berlaku adil kah? https://t.co/g4BXbCTM9P— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) 26 Januari 2019
"Ini Jan Ethes yang pernah sebut Jokowi, kakeknya, sebagai artis ya? Tapi bagaimana kalau ini jadi legitimasi pelibatan anak-anak dalam kampanye? Bagaimana Bawaslu RI, masih bisa berlaku adil kah?" ujar Hidayat dalam akun Twitter pribadinya pada Sabtu (26/1). (El)