Bonus Awal tahun dari Jokowi

Bonus Awal tahun dari Jokowi


Jokowi memang manusia licik,  dia terpilih menjadi presiden karena banyak orang yang tertipu dengan gaya pencitraan yang demikan masif, seakan Jokowi adalah manusia yang pantas memimpin negeri dari keterpurukan karena dirinya adalah sederhana , apa adanya dan pekerja keras selain tentu saja merakyat !

Tapi cerita kerakyatan Jokowi langsung pudar di awal pemerintahannya, karena akting pencitraannya ternyata hanya untuk menipu ! Banyak janji2 yang di ingkari, dan yg lebih parah lagi, aset2 negara dijadikan lahan bisnis tempat mencari keuntungan..

Dia pikir negara ini miliknya atau hanya untuk kroninya. Ibarat orang dagang, modal sudah dikeluarkan, maka modal harus kembali dan tentu saja harus ada untungnya..Aji mumpung !



Belum sembuh dari rasa sok akibat kenaikan harga BBM, kini di awal tahun Jokowi mengeluarkan kebijakan barunya, yaitu menaikan tarif dafsar listrik, dan gas dimana sebelumnya telah menghapus subsidi bbm. Subsidi tidak tepat sasaran (alasan yang di-buat2)

Dan konyolnya pelanggan rumah tangga dengan kapasitas 1300 VA keatas disamakan dengan harga listrik kelas industri.. waaah bener2 gila!

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencabut subsidi listrik untuk 12 golongan pelanggan tertentu termasuk pelanggan rumah tangga 1.300 VA ke atas mulai 1 Januari 2015.
Langkah ini diambil untuk mendorong subsidi listrik yang lebih tepat sasaran.


Demikian juga tanpa gembar-gembor seperti saat penurunan harga Premium dan Pertamax, PT Pertamina telah menaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg) sebesar Rp1.500/kg.

"Pertamina memutuskan untuk menyesuaikan harga elpiji non subsidi kemasan 12 kg sebesar Rp1.500 per kg terhitung sejak tanggal 2 Januari 2015 pukul 00.00 waktu setempat," kata VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, ketika dihubungi VIVAnews pada Jumat 2 Januari 2015.

Ali mengatakan, kebijakan korporasi ini merupakan pelaksanaan roadmap penyesuaian harga elpiji 12 kg sesuai dengan kaidah bisnis korporasi. Dengan begitu, harga jual elpiji 12 kg, naik dari Rp7.569 per kg menjadi Rp9.069 per kg.

Kalau ditambahkan dengan komponen biaya lain seperti transportasi, pengisian di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), marjin agen, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPn), harga jual di agen menjadi Rp11.255 per kg.

"(Harganya naik) dari yang sebelumnya Rp9.575 per kg atau Rp114.900 per tabung menjadi Rp11.225 per kg atau Rp134.700 per tabung," kata dia.
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda