Dahulu kala di era tahun tujuh-puluhan, burung gelatik (Java Sparrow) mudah ditemui di tempat-tempat umum di gedung atau di bangunan-bangunan tinggi yang ada di kota khususnya di pulau Jawa, tak ubahnya seperti burung gereja yang masih bisa kita saksikan hingga hari ini. Namun kini burung gelatik sangat sulit ditemui, bahkan, boleh dibilang sudah tidak ada.
Kita hanya bisa melihat burung Gelatik melalui foto kenangan atau tempat penangkaran burung, tapi entah dimana keberadaannya.
Ketika masa jayanya, burung ini bertebaran di alam bebas serta menjadi musuh para petani. Burung gelatik dikenal dengan nama latin paddaoryzivora dari suku estrildidae saat ini makin diburu beberapa pengagum burung.
Rusaknya ekosistem serta berkurangnya areal persawahan, efisiensi penggilingan padi yang tidak memberi peluang pada burung-burung itu untuk mengambil padi dengan gampang, juga dianggap turut bertindak menurunkan jumlah burung gelatik di alam liar.
Gelatik Jawa adalah jenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang lebih kurang 15cm, dari suku Estrildidae. Burung gelatik Jawa memiliki kepala hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar.
Burung dewasa mempunyai bulu berwarna abu-abu, perut berwarna coklat kemerahan, kaki merah muda dan lingkaran merah di sekitar matanya. Burung jantan dan betina serupa. Burung muda berwarna coklat.
Burung ini endemik di Indonesia ini bisa ditemukan di padang rumput atau persawahan di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Perilakunya senang berkelompok dan cepat berpindah-pindah. Pakan utama burung ini adalah bulir padi atau beras, juga biji-bijian, buah, dan serangga. Burung betina menetaskan antara empat sampai enam telur berwarna putih, yang dierami oleh kedua induknya secara bergantian.
Burung gelatik biasa membentuk populasi di area persawahan. Untuk membedakan type kelamin gelatik bukan hanya perkara gampang. jantan betina nyaris serupa. kita harus melihat dengan cermat
di bagian paruh, nada, serta mata.
Gelatik jantan mempunyai pangkal paruh yang lebih tebal, dengan warna merah tajam yang amat cantik. matanya juga lebih cerah bercahaya. kicauannya lebih bertenaga dengan frekuensi lebih banyak dari betina.
Sedangkan sang betina paruhnya lebih tipis, warna merahnya lebih muda, matanya berwarna agak pudar, ukuran lebih kecil.
Konon kata penggemar burung, sepasang induk gelatik diperdagangkan di kisaran dua juta namun untuk anakan umur satu bulan. ada di kisaran harga Rp. 500. ribu. Padahal dahulu begitu banyak burung gelatik bisa kita temui dan terbang bebas di alam liar..
Oh, manusia dimana nuranimu ?