Mau dibawa kemana negara ini pak Jokowi?
Apa nggak malu di Riau, Masyarakatnya sampai membuat surat terbuka untuk meminta bantuan kepada PM Nazib Razak, pemimpin dari negara tetangga akibat diguyur asap, yang tak berkesudahan ?
Rupiah hari sudah berada dilevel 14.470, nggak lama lagi akan menyentuh 15000, Industri yang tergantung kepada bahan baku impor terancam berhenti berproduksi selanjutnya yang akan terjadi adalah PHK atau dirumahkan secara massal; dan itu adalah sebuah efek ekonomi yang akan terjadi.
Harga harga Bahan pokok pun masih tinggi, daya beli masyarakat semakin menurun, belum lagi masalah kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan darurat bencana asap di Sumatera dan Kalimantan, efeknya bukan hanya pada persoalan kesehatan tetapi sudah mempengaruhi persoalan ekonomi karena banyaknya Toko yang tutup dan banyaknya pedagang yg mengaku sepi pembeli akibat malas ke pasar karena asap.
Presiden, Wakil Presiden dan Menteri menterinya sibuk memikirkan proyek mimpi, tentang 35 ribu MW, tentang LRT, tentang kereta cepat, tentang cari pinjaman untuk proyek infrastruktur. Bukankah proyek LRT dan kereta cepat itu hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yg tinggal di Jawa ?, apaka Indonesia ini hanya pulau Jawa ?
Kebijakan yang dikeluarkan Jokowipun terbukti tidak memberikan dampak positif bagi nilai tukar rupiah hingga saat ini, Jokowi dan para pendukungnya alias Jokowiyah sudah terbukti berbohong, saat masa kampanye Pilpres 2014 para pakar ekonomi bayaran pendukung Jokowi, selalu mengatakan jika Jokowi jadi Presiden nilai tukar rupiah meroket terhadap dollar AS akan berada pada level Rp 10 ribu per dollarnya, Nyatanya setelah Jokowi jadi Presiden nilai tukar rupiah terhadap dollar AS malah semakin terpuruk alias Nyungsep,
Lah gk salah deh PAN masuk Istana, yg katanya mau ikutan benerin ekonomi yg lagi morat marit, maksudnya ekonominya sutrisno ?
Waktu kang Sutrisno diluaran, uasahanya sepi gak ada order, pas masuk istana bakalan ada pencerahan...?
“Ya kalau membahasnya dengan saya ya supaya saya kira-kira ikut di situlah. Tapi tidak mewakili partai,” jawab Soetrisno usai pertemuan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2015).
Kacang garuda...
Soetrisno kemudian menyebut nama-nama yang bakal terlibat. Kebanyakan adalah pengusaha dan ekonom yang antara lain adalah Haryadi Sukamdani, Tri Wardani, Sudhamek, Hendri Saparini, dan Agus Pambagio.
“Tadi di bahas untuk bagaimana lembaga komite ekonomi dan industri ini bisa nantinya membantu pemerintah Presiden khususnya, dulu namanya KEN. Waktu itu dipimpin Pak Chairul Tanjung. Ini mungkin namanya KEIN, Komite Ekonomi dan Industri. Namanya kira-kira itu,” ujar Soetrisno.
KEN sendiri sudah dibubarkan setelah pemerintahan Presiden SBY. Maka dari itu saat ini akan kembali dibentuk.
Dari berbagai sumber.