Politisi PDIP Adian Napitupulu pengkhianat hak asasi manusia. Mantan aktivis 1998 itu telah menyatakan bahwa kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Thalib bukan tugas dan urusan negara.
Adian mengutarakan hal itu ketika aktivis Kontras Haris Azhar mempertanyakan peran negara saat ini dalam menuntaskan kasus Munir. “Kasus Munir, faktanya sudah terungkap, pelakunya sudah mengaku tapi mengapa negara tetap tidak bergerak?
“Adian itu sudah jadi pengkhianat. Tugas negara itu membongkar, kalau kalangan aktivis dan LSM itu tidak punya kekuasaan dalam menuntaskan kasus Munir. Ini soal keberanian Jokowi saja. Adian itu terlalu membela Jokowi, melupakan perjuangan Munir,” tegas Ahmad Lubis.
Menurut Lubis, Adian selama menjadi anggota DPR sama sekali tidak memberikan pernyataan terkait kasus Munir. “Cuma gayanya saja yang sok aktivis, tetapi kelakuan penjilat. Model Adian itu hanya pencitraan saja,” papar Lubis. (INT)
Sementara itu, Presedium Masyarakat Anti Korupsi()MAK) Rahman Latuconsina mengatakan, buruknya kinerja Dewan Perwakilan Rakyat - Republik Indonesia (DPR-RI) pada kuartal pertama 2014-2015 salah satunya dipicu oleh sikap dari para legislator yang lupa akan fungsi serta keberadaan dirinya. Rahman mengajak masyarakat untuk melihat dan menilai kinerja DPR RI pada kuartal pertama ini diketahui hanya ada 3 produk legislasi yang dihasilkan.
"Padahal, terdapat 37 RUU yang masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) khusus tahun ini," ucap Rahman dalam rilisnya (4/9/2015).
Lanjut Rahman, tidak focusnya para legislator juga menjadi salah satu variable minimnya prodak UU yang dihasilkan. Menurutnya sosok Adian Napitupulu mungkin layak mendapat 'award' untuk legislator terburuk pada kuartal pertama ini.
Sosok ini hampir dipastikan tidak pernah menunjukan jati dirinya secara substansial, bahwa dirinya adalah seorang "wakil rakyat".
Rahman menilai, bahwa sosok badut parlemen ini kembali membuat kegaduhan dengan mengatakan bahwa Kasus Munir adalah masa lalu, seakan-akan dia mau mengatakan bahwa itu sudah menjadi sebuah sejarah. Entah apa yang ada dibenak Adian saat itu, sosok legislator tanpa Prestasi ini seakan melecehkan perjuangan Alm. Munir.
Rahman menambahkan, baginya sosok seorang Adian adalah aktivis Kambing yang berbulu Domba. Namun saya dan tentu saja masyarakat luas berharap, agar Adian bisa menjadi legislator yang lebih baik dari sekedar tidur di parlemen dan badut yang melakukan akrobatik politik. (BAS)