Karena mengejar komisi besar proyek KA Cepat, tidak mempertimbangkan mutu

Karena mengejar komisi besar proyek KA Cepat, tidak mempertimbangkan mutu

Proposal Jepang lebih menguntungkan dibanding poposal Cina, namun Cinalah yang di pilih, ini aneh tapi nyata


Proposal Jepang lebih menguntungkan dibanding poposal Cina, dilihat dari segi besarnya bunga pinjaman, kemajuan teknologi, keamanan layanan dan produk, serta keuntungan operasional, namun yang terjadi justru Cina yang dipilih, ada apa ?


Artikel ini merupakan kelnajutan dari Dibalik persaingan pembangunan Kerata Cepat Cina

Proposal Cina untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diterima Kemen BUMN dan otomatis proposal Jepang gugur. Koran lokal Jepangpun bereaksi.

Yomiuri Shinbun menuliskan penjelasan Menteri Rini bahwa karena Pemerintah Indonesia menolak turut berperan dalam memberikan jaminan pembiayaan proyek, proposal Cina yang berani tidak menyaratkan jaminan pembiayaan dari Pemerintah otomatis diterima.

Yomiuri menyebut dengan kalimat lugas bahwa "alasan penolakan Indonesia terhadap Jepang sama sekali tidak mempertimbangkan aspek mutu, kecanggihan teknologi dan keamanan, namun berdasarkan masalah uang semata."

Yomiuri Shinbun. Chuugoku-an Saiyou, Gijutsu yori, okane. (Penerapan Rencana Cina: Lebih Pilih Uang daripada Teknologi).


Benarkah alasan Rini karena Pemerintah Indonesia menolak turut berperan dalam memberikan jaminan pembiayaan proyek ?. Proposal Cina berani tidak menyaratkan jaminan pembiayaan.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan digarap oleh China bersama konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Proyek ini akan memakan dana sebesar US$ 5,5 miliar atau sekitar Rp 80 triliun.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan proyek itu sama sekali tidak melibatkan pemerintah, karena akan berlangsung secara business to business (B to B). Jadi bila ada kerugian atas proyek tersebut, pemerintah tak bertanggung jawab.

Berdasarkan penjelasan Menteri Rini di depan DPR, pendanaan proyek adalah sbb:
75% -> pinjaman bank (berjangka 60 tahun)
25% -> ekuitas (dari porsi ini, 60%-nya dari konsorsium BUMN: WIKA, PTPN VIII, KAI, Jasa Marga, 40%-nya konsorsium Cina) (dtk)

Siapa yang memberi modal  BUMN?
Badan Usaha Milik Negara modalnya sebagian besar atau seluruhnya dari negara.
Tujuan Pemrintah mendirikan BUMN diantaranya adalah :

  • Menyelenggarakan kepentingan umun dan pelayanan jasa kepada masyarakat
  • Memupuk salah satu sumber penerimaan negara
  • Mencegah terjadinya monopoli oleh swasta
Orintasi Bisnis :
Jepang berorientasi ekonomis melalui produk dengan value added yang tinggi (sehingga merangsang konsumsi/kerjasama ekonomi jangka panjang) sedangkan Cina berorientasi politis dengan menanamkan pengaruhnya via jalur kereta.

Kerjasama dengan Jepang memberikan keuntungan alih teknologi, mengingat Jepang adalah salah satu negara dengan teknologi perkereta-apian termaju di dunia. Silakan baca Persaingan Cina dan Jepang memperebutkan proyek kereta cepat


Sun Tzu:
Haluslah agar kau tak terlihat. Misteriuslah agar kau tak teraba. Maka kau akan kuasai nasib lawanmu.

DPR tak punya kewenangan intervensi bisnis BUMN. karena tidak melibatkan APBN. Mega proyek kereta cepat ini terkesan dipaksakan pengadaannya oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Dan DPR juga tidak akan bisa membatalkan.

HARUS DI AKUI IBLIS MEMANG BERHASIL MENIPU ADAM...TETAPI ALLAH TIDAK PERNAH MENGATAKAN BAHWA IBLIS SEBAGAI PEMENANGNYA..
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda