Relawan Jokowi jadi tukang sogok untuk memuluskan proyek

Relawan Jokowi jadi tukang sogok untuk memuluskan proyek


Salah satu pelaku penyuapan terhadap anggota DPR dari Fraksi Hanura, Dewie Yasin Limpo ternyata adalah Relawan Jokowi-JK pada Pilpres 2014 lalu, yang bernama Irenius Adii. Dia tercatat sebagai anggota relawan The President Jokowi-JK untuk wilayah Papua.

Selain Irenius Adii yang kini menjabat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Deiyai, Papua, KPK juga mengamankan tiga orang lagi, yakni ajuda Dewie Yasin Limpo yang bernama Rinelda Bandaso, seorang pengusaha bernama Setiadi dan staf khusus Dewie Yasin Limpo, Bambang Wahyu Hadi. Juru bicara Relawan The President, Henri Samsudin membenarkan Irenius tercatat sebagai anggota relawan ini.

Pelaksana tugas (Plt) Pimpinan KPK Johan Budi menjelaskan, Dewie Yasin Limpo diduga menerima suap berkaitan dengan pegawalan anggaran pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH). Anggaran itu ada di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan diperuntukan bagi Kabupaten Deiyai.

Untuk memuluskan proyek tersebut, Setiado dan Irenius Addi memberikan uang suap pada Dewie. Uang yang berhasil diamankan KPK sebesar 177.700 Dolar Singapura, atau setara Rp 1,755 miliar.

Uang sebesar itu kabarnya baru setengahnya dari komitmen awal yang diberikan untuk Dewie Yasin Limpo yang diserahkan Setiadi dan Irenius pada Rinelda Bandaso di sebuah restoran di kawasan Kepala Gading.

“Uangnya pecahan 50 dan 100 Dolar Singapura,” jelas Johan Budi.

Terungkap, saat Operasi Tangkap Tangan (OTT), Selasa (20/10), penyidik KPK menemukan narkoba. Barang haram itu ditemukan di dalam tas salah seorang pengusaha bernama Harry.

“Ada temuan narkoba di tas saat OTT,” kata Plh Biro Humas KPK Yuyuk Andriati melalui pesan singkat.
Namun, Yuyuk tidak menjelaskan berapa banyak dan jenis narkoba yang ditemukan itu.

Harry sempat ditangkap bersama rekannya, Setiadi, saat melakukan transaksi suap dengan Rinelda Bandaso. Hasil pemeriksaan, dia tidak terbukti terlibat.

Meski begitu, karena ditemukan narkoba di dalam tasnya, dia diserahkan ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut.

Dewie Dipecat Dari Hanura
Tertangkapnya Dewie Yasin Limpo dalam kasus dugaan suap, ditangapi dengan aksi pemecatan oleh Partai Hanura, di mana Dewie tercatat sebagai kadernya. Tak hanya itu, partai besutan Wiranto itu enggan memberikan bantuan hukum.

Sekjen DPP Partai Hanura Berliana Kartakusumah mengatakan, secara otomatis Dewie sudah terkena sanksi pemecatan sebagai kader juga anggota DPR setelah KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka kasus suap.

“Memang secara formal belum, tapi secara subtansial sudah dipecat. Ada pakta integritas, kalau melanggar hukum akan dikenakan sanksi pemecatan. Pakta ini ditandatangi semua kader,” kata Berliana.

Untuk persoalan posisi Dewie di DPR, Berliana memastikan akan segera diisi oleh kader Hanura lainnya dari daerah pemilihan yang sama yang perolegan suaranya terbesar kedua.

Peristiwa penangkapan Dewie ini, kata Berlianan lagi, membuat Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, prihatin. “Ketua Umum telah menyampaikan agar seluruh kader bekerja dengan baik dan jangan melukai hati rakyat,” tukasnya [KN]
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda