Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro yang mengatakan, investasi Cina tidak sesuai menandakan ia sedang membongkar kebohongan Presiden Jokowi.
Kalau sampai Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan investasi Cina tidak sesuai dan masih rendah dengan Jepang, menandakan ia membongkar kebohongan Presiden Jokowi,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen, Rabu (27/1).
Kata Muslim, selama ini, Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan selalu mengatakan, Cina telah menginvestikan di Indonesia dalam jumlah besar. “Tetapi dengan pernyataan Menkeu ini membuktikan Jokowi hanya pandai retorika dan menina bobokan rakyat dengan gaya populisnya tetapi penuh tipu daya, papar Muslim.
Muslim meminta rakyat agar lebih jeli melihat ekonomi Indonesia di era Presiden Jokowi. Rakyat jangan terpengaruh gaya merakyat Jokowi, tetapi banyak kebijakan yang tidak pro rakyat, jelas Muslim.
Sebelumnya Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyebutkan, realisasi foreign direct investment (FDI) dari Cina ke Indonesia relatif masih rendah dibanding negara lain, seperti Jepang.
Justru selama ini, Cina kebanyakan ngomong komitmen tapi realisasi untuk mengucurkan investasinya sangat rendah. Masih kalah dibanding negara seperti Jepang, Taiwan, Singapura, atau Amerika Serikat (AS).
Dari 100 persen komitmen, hanya 10 persen yang terealisasi. Jadi keinginan mereka untuk berinvestasi di sini sangat rendah. Hanya banyak komitmen, tapi realisasinys masih sedikit, tandas Menkeu di Jakarta, Rabu (27/1) [i]