Pemerintah lebih berpihak pada pengusaha daripada rakyat

Pemerintah lebih berpihak pada pengusaha daripada rakyat

Luhut bilang, kami ada pertimbangan ekonomi. Tapi yang jelas, kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan sejauh ini sudah mencapai Rp200 triliun.


Menko Polhukam Luhut Pandjaitan mengakui bahwa "pertimbangan ekonomi" membuat pemerintah belum ingin mengumumkan perusahaan-perusahaan besar yang menjadi tersangka pembakar hutan.

Ditanyakan oleh BBC Indonesia, mengapa pemerintah tidak mau segera membuka nama-nama perusahaan yang dituding terlibat pembakaran hutan itu, Luhut menjawab:

"Begini. Terus terang, jujur; kami ada pertimbangan-pertimbangan ekonomi. Karena kita tidak ingin menimbulkan distorsi yang akibatnya nanti menimbulkan lay off (pemecatan karyawan)."

Tak terlalu jelas, apa pertimbangan ekonomi yang dimaksud selain kecemasan akan munculnya pengangguran dari buruh-buruh perusahaan terkait. Yang jelas, kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan sejauh ini sudah mencapai Rp200 triliun.

Hutan Riau 80% dibakar
Dalam acara itu sesekali diwarnai canda dan gelak tawa agak ganjil mengingat yang dibicarakan adalah bencana yang menewaskan belasan orang membuat lebih dari 43 juta orang menghirup asap beracun.

Menteri dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, dari kunjungannya ke Riau ia menemukan bahwa banyak kebakaran hutan karena kesengajaan.

"Saya baru pulang dari Riau, di sana 80 % kebakaran hutan dibakar dengan disengaja," tegas Tjahjo.
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda