Tak seperti anak-anak lain seusianya yang bisa bermain dan bersenda gurau, Zhang Qianiqian gadis remaja usia 12 tahun dari Kota Guizou China ini harus memikul beban yang cukup berat dalam hidupnya.
Bagaimana tidak, ayah ibunya tengah dalam keadaan sakit, mereka tidak mampu menghidupi anak-anaknya juga dirinya sendiri. Oleh karena itu setiap hari Zhang harus mengantikan tugas orang tuanya menjadi tulang punggung keluarga. Zhang harus bekerja 12 jam di sebuah tempat pembuatan batu bata di Kota Guizou sebagai buruh.
Selesai bekerja, ia pun harus menyelesaikan semua pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, hingga merawat ketiga adiknya dan merawat kedua orang tuanya, terutama ibunya yang sakitnya parah. Adiknya yang nomer dua terkadang membantu, tapi bantuanya sangat terbatas karena adiknya masih terlalu kecil.
Di pabrik tempat pembuatan batu bata, Zhang harus bekerja dari pukul 06.00, hingga pukul 18.00, ia medapat bayaran 30 Yuan atau sekitar Rp 50 ribu setiap hari,
Paras cantiknya tidak membuatnya bermalas-malasan. Kondisi keluarga yang tidak memungkinkan membuat ia harus membanting tulang untuk menghidupinya. Zhang merupakan potret kehidupan anak dari warga miskin di China.
Kini, berkat Jokowi, banyak warga China yang berdatangan ke Indonesia, mereka bekerja disini dengan gaji yang lebih besar dari pada pekerja pribumi yang se-level, dan,... mereka pun merasakan kehidupannya lebih sejahtera daripada saat masih berada di tanah leluhurnya..