Ceritanya kemarin habis dari makam embah di Cangkringan terus mau ke kebun salaknya bude di daerah Turi, Om guwe merekomendasikan kita untuk mampir makan siang di Rumah Makan ini (perhatikan foto di bawah)
Kalau mau menuju kesini dari jalan Jogja-Kaliurang jalan lurus terus ke atas, setelah melewati UII dan RS Panti Nugroho, ketemu perempatan, dimana kalau belok kanan ke Cangkringan dan ke kiri Turi, ambil jalan yang ke kiri nanti sekitar 1 km sebelum pom bensin ada Rumah Makan Sego Abang Lombok Ijo..
Warung makan ini menghidangkan menu yang khas pedesaan daerah Jogja, yaitu nasi merah (sego abang) denga sayur lodeh yang berisi potongan tempe dan irisan cabe hijau (lombok ijo), namun rasanya tidak pedas walaupun bersisi banyak irisan lombok ijo,
Menu makanan di warung ini khas banget, ada ayam goreng bacem, gudangan (trancam), oseng-oseng daun pepaya campur teri tapi rasanya tidak pahit, pokonya enak deh. Dan minumanya juga khas kesukaan warga Jogja yaitu teh nasgitel (panas legi kenthel), menggunakan gula batu.
Tehnya pun milih merek khusus yaitu cap dandang, teh cap dandang ini tehnya di petik dari perkebunan teh Pagilaran yang letaknya di daerah Pekalongan milik fakultas pertanian Universitas Gadjah Mada Jogja.
Rasa tehnya juga khas banget, tak seperti rasa teh yang beredar di pasaran pada umumnya, Aromanya wangi tapi bukan wangi dari bunga melati, tapi wanginya kas pucuk daun teh,
Nah itulah sedikit cerita kuliner pedesaan daerah Jogja..