Dalam kasus Sumber Waras, Zhang Wan Xie alias Ahok mengatakan pembelian lahan sumber waras sudah sesuai prosedur, menurut portal berita kompas, sindonews dan detik, mengatakan temuan BPK masih di selidiki oleh KPK, dan indikasi keterlibatan ahok belum muncul.
Namun yang menarik adalah pernyataan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane berani bertaruh Rp 100 juta jika Basuki Tjahaja Purnama (Zhang Wan Xie, Ahok) akan dijadikan tersangka oleh KPK dalam kasus RS Sumber Waras sebelum Pilgub DKI 2017 dimulai.
Dan Ahok menanggapinya dengan santai, "Sayang aku enggak boleh taruhan, ya. Kalau boleh taruhan, aku mau suruh dia menaikkan taruhannya," kata Ahok sambil tertawa ngakak.
Menurut ahok, taruhan Rp 100 juta terlalu kecil. seharusnya Neta S Pane bertaruh dengan nilai yang lebih besar, "kekecilan taruhan sama gua cuma 100 juta," ujar Ahok sambil berlalu.
Sementara itu..
Wartawan senior Edy A Effendi membongkar alasan KPK melindungi dugaan korupsi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus RS Sumber Waras.
Menurut Edy, KPK dikendalikan Jokowi agar tidak menjadikan tersangka Ahok dalam kasus RS Sumber Waras. “@ridwankamil dilarang lawan Ahok oleh @jokowi. Itu artinya JKW back up Ahok. KPK di bawah kendali JKW. Ya sudah. Sumber Wawas Amblas,” ungkap Edy di akun Twitter-nya “@eae18.
Kata Edy, untuk menguasai Indonesia harus dikuasai Jakarta terlebih dulu karena ibukota merupakan pusat perputaran uang. “Menguasai Indonesia, harus menguasai Jakarta. Jakarta pusat putaran uang. Di sini titik singgung JKW – Ahok,” ungkap Edy.
Kata Edy, kasus RS Sumber Waras tidak akan dibuka KPK karena sudah tutup buku. “Gembar-gembor soal Sumber Waras, sampai benjut pun, gak akan digubris @KPK_RI. Jadi ya selesai. Tutup buku. Persiapkan saja secara matang lawan Ahok. Jangan harap @KPK_RI bertindak agar Ahok kesandung kasus Sumber Waras. Itu hil yang mustahal,” pungkap Edy. (inet)