Janji Jokowi bahwa “dalam soal kedulatan, saya tak akan kompromi” ternyata dianggap sepi oleh Cina. Armada tempur Cina bahkan sudah mulai beraksi secara fisik untuk menegaskan kekuasaannya atas Laut Natuna.
Kedutaan besar Cina bahkan sudah menyatakan bahwa tempat dimana kapal KKP dipaksa tunggang langgang adalah wilayah perairan tradisional Cina. Artinya, semua kapal berbendera Indonesia yang berlayar di Laut Natuna harus seizin Cina.
Hiu 11, yang dipersenjatai dengan senjata otomatis sebagaimana layaknya kapal perang, memilih lari tunggang langgang karena kontak radionya dengan kapal TNI AL tak memperoleh jawaban. Konyolnya lagi, TNI AL sendiri menyatakan bahwa pengusiran Hiu 11 terjadi di Laut Natuna yang berada dalam wilayah kedaulatan Indonesia.
Bila Indonesia hanya mengirim surat protes dan tetap berlagak tak ada masalah dengan Cina, tak mustahil bila Cina akan memperkuat armadanya di Laut Natuna. Apalagi Cina tentu mencatat betapa tidak beraninya Indonesia berhadapan dengan dirinya,
Sebagaimana tampak dalam dari penyataan Jokowi di Washington pada Oktober lalu bahwa Indonesia netral dalam menghadapi sengketa Laut Cina Selatan. Padahal, Laut Natuna yang bersebelahan dengan Laut Cina Selatan, ketika itu sudah diklaim sebagai wilayah Cina. [ir]
Jangan lupa baca juga :
Indonesia bagaikan gadis loyo saat habis bercinta karena kebanyakan di gojlok