Ngeles adalah salah satu jurus andalan Ahok

Ngeles adalah salah satu jurus andalan Ahok

Kalau bicara soal jurus ngeles, semua orang tau jika Ahok itu manusia pengecut, beraninya cuma teriak didepan media


Siapa yang tidak kenal Ahok dengan Jurus Ngelesnya? Dan sebenarnya hanya orang-orang Pengecut lah yang selalu menggunakan Jurus Ngeles dalam kariernya dan dalam kesehariannya.

Setiap ada masalah di Pemprov DKI, Ahok sepertinya nyaris tidak pernah terbukti bersalah. Ahok itu sangat hebat, sangat sempurna. Yang pasti, setiap ada masalah di Pemprov DKI, akan selalu pihak yang bisa dipersalahkan oleh Ahok.

Ketika Agung Podomoro ketahuan menyuap M.Sanusi, Ahok langsung bilang Agung Podomoro Kurang Ajar main di belakang dia. Ketika Ahok diperiksa KPK gara-gara Sumber Waras, Ahok langsung bilang BPK Ngaco.

Begitu juga sewaktu Jakarta Banjir, Pegawai Pintu Air dibilang Kurang Ajar, Karyawan-karyawan Penggali kabel dituduh sengaja menyumbat selokan, dan yang paling parah, Walikota Jakut dituduh bersekongkol dengan Yusril.

Itulah Ahok dimana setiap sabdanya langsung disebarluaskan oleh Detiknews, Kompas.com dan Tempo.co dengan hati yang riang gembira dan penuh berbunga-bunga. Ahok selalu benar. Ahok laksana mahluk suci yang tidak mungkin melakukan suatu kesalahan apapun.

Tetapi sebenarnya yang terjadi kemudian adalah semakin Ahok dimanja media dan para penganutnya maka Ahok malah semakin ngawur jadinya. Semakin pede dia menuduh kesana kemari.

Masalah Jakarta Banjir sebenarnya yang harus paling bertanggung-jawab adalah Gubernur. Di seluruh dunia juga hukum yang berlaku adalah yang paling bertanggung-jawab atas kesalahan yang terjadi dalam suatu Birokrasi adalah Pimpinannya.

Kasus Dana Siluaman UPS itu seharusnya Ahok meminta maaf pada public karena dia tidak mampu mengontrol bawahannya. Tetapi yang terjadi Ahok berlagak dia tidak tahu apa-apa. Semua kesalahan yang terjadi di Pemprov DKI ditimpakannya kepada anak-buahnya. Dia sebagai pemimpinnnya selalu benar. Apa tidak repot punya pimpinan seperti ini?

Lihat waktu Jokowi jadi Gubernur, setiap banjir Jokowi langsung turun ke lapangan. Bendungan yang jebol ditunggui oleh Jokowi untuk diperbaiki. Tidak ada satupun anak buahnya yang diomelin. Beda jauh dengan Ahok. Ketika Jakarta Banjir maka semua orang harus salah.

Ada sabotase di gorong-gorong Jakarta, katanya. Ada petugas-petugas galian kabel yang sengaja menyumbat Got, katanya. Ada Petugas Pintu Air yang Kurang Ajar dan lalai dalam bertugas,katanya. Dan ada Walikota yang tidak mau menuruti perintahnya sehingga Jakarta Banjir.

Malah Ahok berusaha membusuk-busukan anakbuahnya yang disebutnya ikut Geng Golf. Padahal dia sendiri terbukti punya Geng Golf.

Foto-foto yang ada membuktikan Ahok sendiri bermain Golf. Lucunya lagi ketika foto-foto itu menyebar di media social, Detiknews dan Kompas.com dengan secepat kilat buru-buru membuat reportase tandingan dengan memberitakan foto-foto itu adalah Foto Peresmian. Buset sigap bener kedua media ini mengcover semua keburukan Ahok.

Kalau kita bicara soal Jurus Ngeles Ahok, kita semua tahu bahwa Ahok itu Pengecut. Beraninya ngomong didepan media saja. Beraninya ngomong di depan wartawan detiknews dan kompas.com saja. Nanti giliran ditantang untuk berdebat masalahnya, Ahok langsung membelokkan masalahnya dan pura-pura sibuk dan tidak bisa melayani tantangan dari mereka-mereka yang berani mengkritisi Ahok.


Soal Reklamasi dan Sumber WAras Ahok sudah beberapa kali ditantang Fadli Zon untuk berdebat apa dasar Ahok mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan seperti itu. DPR juga berkali-kali ingin memanggil Ahok malah dijawab Ahok, DPR ngaco dan tidak paham undang-undang.

Lalu soal kebijakan Ahok yang suka main gusur terhadap rakyat kecil. Ahok selalu berdalih Relokasi tetapi aslinya adalah penggusuran. Bahkan masyarakat kecil yang jelas punya sertifikat (SHM dan lain-lain) tetap kena gusur. Caranya juga pakai intimidasi. Bawa ribuan personil polri dan TNI. Kasih waktu untuk pindah hanya 1 minggu. Herannya pemimpin tirani seperti ini ternyata banyak yang senang.

Ahok juga terbukti Pengecut. Tidak berani dia menghadapi Fadli Zon dan DPR. Begitu juga dengan Yusril dimana untuk Penggusuran kawasan Luar Batang Ahok mendapat lawan setimpal. Kali ini Yusril yang membela warga Luar Batang karena sudah jelas banyak dari mereka yang memiliki Sertifikat.

Yusril berkali-kali menantang Ahok untuk menghadapinya di Luar Batang. Dan seperti biasa, Ahok selalu ngeles. Mana berani Ahok menghadapi Yusril. Jangan menghadapi Yusril atau Fadli Zon. Menghadapi masyarakat Jakarta saja Ahok tidak berani. Ahok kemana-mana bawa 10 orang bodyguard. Ketakutan dia dikepruk orang dijalan.

Hari ini, Pemprov DKI dikalahkan warga Bidara Cina di PTUN. PTUN mengabulkan gugatan warga Bidara Cina atas penetapan lokasi inlet sodetan Kali Ciliwung arah Kanal Banjir Timur oleh Pemprov DKI Jakarta.

Yusril Ihza Mahendra selaku kuasa hukum warga Bidara Cina mengatakan kemenangan ini sekaligus menunjukkan bahwa Pemprov DKI di bawah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa juga salah.

"Iya itu (kemenangan warga Bidara Cina) juga salah satu contoh juga bahwa sebenarnya Pemda DKI jelas bikin kesalahan dari segi hukum. Dan perintah pengadilan itu harus dipatuhi oleh semua pihak," kata Yusril di kantor hukum Ihza & Ihza, Kota Kasablanka Tower A lantai 19, Jalan Casablanca 88, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/4/2016, Detiknews).

Yusril juga dengan enteng mengatakan biar saja Pemprov DKI mengajukan Kasasi untuk masalah itu. Yusril yakin tetap menang dan merasa dia tidak perlu turun langsung di pengadilan bila terjadi gugatan kasasi. Yusril sepertinya malah menantang Ahok lagi.

"Anak-anak sajalah yang maju nggak usah saya yang maju, saya ngajarin aja. Tapi kalau Ahok yang datang ke pengadilan saya turun yang menghadapi," kata Yusril.

Sama halnya dengan Kasus Bidara Cina, menurut Yusril, warga Luar Batang jelas-jelas juga memiliki sertifikat hak milik atas tanah dan bangunan. Namun Ahok, kata Yusril, justru meminta warga Luar Batang menggugat Pemprov DKI bila merasa benar.

"Ya ini kan Ahok pikirannya terbalik, loh kita yang punya sertifikat kok Anda (Ahok) yang menyangkal. Anda yang menggugat, bukan kita yang menggugat. Itu Ahok tuh nggak tahu belajar hukum dari mana," ujar mantan Menkumham ini.

Sebelumnya waktu ditantang Yusril, berani tidak Ahok menggusur warga Luar Batang dijawab oleh Ahok bahwa kalau Yusril dan warga Luar Batang merasa benar, mengapa tidak menggugat saja Pemrpov DKI?

Hari Kamis (21/4/2016) Ahok mengaku siap berdebat dengan Yusril soal keabsahan kepemilikan lahan di Luar Batang dan sekitarnya. Ahok siap melayani di meja hijau. Namun menurut Ahok bila hanya berdebat di media massa, Ahok tak mau meladeni.

"Dia kan pengacara, mengerti hukum, ya gugat saja," kata Ahok.

Ya memang terbukti apa yang dikatakan Yusril memang benar, bahwa Ahok ini tidak paham hukum. Selama Pemprov DKI tidak melakukan penggusuran yang melanggar hukum, bagaimana mungkin warga menggugat Pemprov DKI. Apanya yang mau digugat?

Kecuali Pemprov DKI yang menggugat warga Luar Batang dengan alasan kepemilikan tanah disana Tidak Sah. Jadi sekali lagi Yusril benar bahwa Ahok itu sebenarnya tidak paham hukum. Selama ini Ahok selalu didampingi Sunny Tanuwijaya sehingga omongannya ada yang membisiki.

Sekarang Sunny sudah disuruh pergi oleh Ahok karena Ahok takut tersangkut Suap Reklamasi. Jadi tidak ada lagi anak buah setia yang bisa membisiki Ahok cara berkomentar dengan cerdas.

Dan mungkin saya bisa menjawab kebingungan pak Yusril tentang kenapa Ahok pikirannya bisa terbalik dan tidak jelas belajar hukumnya darimana. Setahu saya, Ahok itu belajar Hukumnya dari Hongkong. Hukum disana ada jurus-jurusnya. Salah satu Jurus yang diandalkan Ahok adalah Jurus Ngeles.

Opini : Revaputra Sugito..

Sumber :

[dtk1] [dtk2]

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda