Perseteruan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan BPK RI semakin gaduh. Media massa berupaya “membingkai” persoalan itu dengan sudut pandang masing-masing.
Terkait hal itu, pengamat politik Umar Syadat Hasibuan menegaskan bahwa media massa sudah tidak fair lagi memberitakan kasus yang dihadapi Ahok. “Media memang payah Ahok yg diperiksa KPK malah ketua BPK yg diserang. Media memang sudah tak fair lagi,” tulis Umar Syadat di akun Twitter @Umar_Hasibuan.
Secara khusus, mantan staf khusus Mendagri Gamawan Fauzi itu mengecam pemberitaan Tempo yang cenderung membela Ahok. “Jelas media tendensius karena belain Ahok. Berani gak suruh JK mundur karena anaknya juga di Panama Papers?” tegas @Umar_Hasibuan. @Umar_Hasibuan menyisipkan capture tulisan Tempo yang bertajuk “Nama Anak dan Adik Masuk Panama Papers, Wapres JK: Itu Tak Salah!”.
@Umar_Hasibuan menantang media pendukung Ahok untuk meminta Wapres Jusuf Kalla mundur, karena nama adik dan anak JK juga ada di Panama Papers.
“Ketua BPK diberitain besar-besaran suruh mundur karena nantangi Ahok. Nih Anak dan adik JK di Panama Paper. Media yg belain Ahok jelas serang Ketua BPK karena Panama Papers. Anak JK juga masuk Panama Papers berani gak minta JK mundur?’
Soal pemeriksaan KPK pada Ahok, Umar menilai ada yang “salah” pada Ahok. “Ahok mau adu domba KPK dgn BPK dengan cara muji-muji @KPK_RI dan serang BPK. 12 jam diperiksa itu pasti ada yg salah Ahok,” tegas @Umar_Hasibuan.
Diberitakan sebelumnya, Ahok menuding BPK ngaco saat melayani wawancara wartawan yang mencegatnya di gedung KPK. Ahok diperiksa terkait kasus dugaan korupsi terkait Rumah Sakit Sumber Waras. “Persis seperti yang kami bawa untuk BPK, BPK ya semua, semua yang kami pernah bawa ke BPK. Kan BPK sudah pernah melakukan audit investigasi, itu saja,” kata Ahok.
Ahok mengaku siap menjelaskan perihal penyimpangan yang disebut BPK dalam hasil audit investigasi. Audit yang dilakukan BPK menurut Ahok tak sesuai yang seharusnya. “Makanya, itu kan audit BPK, dan KPK sudah pernah audit investigasi, ya kan. Sekarang saya pengen tahu KPK mau nanya apa, orang jelas BPK-nya ngaco begitu kok,” tegas Ahok. [ts]