Harajuku menjadi surganya fesyen bagi anak muda di Tokyo. Harajuku merupakan sebuah kawasan yang terletak di antara Shinjuku dan Shibuya. Tempat ini sangat terkenal di kalangan anak muda buat memamerkan dan belanja street fesyen. Setiap minggu, anak alay muda ini bergaya dengan beragam campuran aksesoris dan pilihan fesyen.
Saat mendengar Japanese style atau gaya Jepang, hal pertama yang kita ingat biasnaya Harajuku style yang identik dengan tabrak warna dan gaya yang eksperimental. Namun ternyata, ada banyak gaya lain yang terkenal di dunia fesyen Jepang selain gaya Harajuku, meski semuanya juga eksperimental dan cenderung menabrakkan warna.
Harajuku sendiri sebenarnya bukan merupakan sebuah gaya fesyen Jepang melainkan kawasan berkumpulnya para pencinta fesyen dengan teman sekaligus nongkrong dan berdiskusi mengenai berbagai hal. Nah biasanya mereka tak hanya sekedar berkumpul saja, melainkan juga menggunakan beragam dandanan unik yang menarik perhatian. Dari keunikan fesyen itulah frasa Harajuku Style mulai muncul.
Street fesyen di Jepang selalu menarik untuk dijadikan topik pembicaraan, karena fesyen selalu bersifat dinamis merepresentasikan suatu zaman dan masyarakat yang hidup di masa tersebut. Fesyen juga bisa merepresentasikan identitas seseorang; hal pertama yang dinilai oleh orang lain sebelum mengenal kita lebih jauh, mau tak mau, adalah gaya penampilan kita.
Sejak tahun 1960-an, Harajuku telah menjadi pusat fesyen di Jepang. Area tersebut terkenal akan banyaknya toko-toko yang menjual pakaian, tas, alat make-up dan aksesoris dan toko-toko keren lainnya.
Harajuku Style sangat beragam dan banyak gaya yang berbeda secara ekstrim, mulai dari gaya inonsen Lolita, gaya cool-casual Ura-Hara Kei hingga penampilan dark-punk-androginy Visual Kei.
Harajuku menjadi lebih terkenal lagi di era 1980-an, hal ini dikarenakan maraknya aksi street performance dan kostum yang menarik hasil imajinasi para anak muda Jepang yang berkumpul bersama disana setiap hari minggu, saat jalanan dengan butik fesyen dan kafe-kafe papan atas di Omotesando ditutup dari lalu lintas kendaraan. [sk]