Polisi Jepang atau Koban bertugas selama 24 jam seahari 7 hari seminggu. Para Polisi ini berjaga bergantian. Tokyo paling banyak Koban ada sekitar 1.084 lokasi Koban, perfektur Hyogo ada 701 Koban dan di Hokkaido ada 725 lokasi Koban. Mereka melakukan patroli ke sekelilingnya menggunakan sepeda. Di Jepang ada sejumlah 14.700 pos polisi.
Koban kini terkenal di berbagai negara sebagai sistem pelayanan keamanan lingkungan yang dilakukan polisi Jepang, pelayanannya baik, tanggap, bahkan bentuk pos polisinya menarik perhatian masyarakat. Tidak lagi berbentuk menyeramkan atau sangat resmi seperti pos polisi di Indonesia.
Kisah menarik ketika harus berurusan dengan Polisi di Jepang
Saya mau berbagi cerita tentang kejadian 2 minggu yang lalu yang tidak sengaja membuat saya berurusan dengan Pak Polisi disini.
Setiap sabtu malam, seperti biasa saya pergi ke gakkou (tempat saya belajar bahasa Jepang). Gakkou dimulai pukul 19:30-21:30 waktu Jepang. Saya terbiasa pulang agak larut bersama beberapa teman serumah, kadang sendirian dengan menaiki sepeda.
Disini, khususnya di daerah tempat tinggal saya, pukul 21:30 jalanan sudah agak sepi tempat belanja telah tutup, hanya jalan utama yang masih dilalui mobil. Biasanya hanya kombini, pom bensin, tempat karaoke, tempat main game dan beberapa tempat makan yang buka 24jam.
Malam itu saya terpaksa pulang melewati jalanan sepi sendiri, walaupun sebenarnya takut. sayapun mengayuh sepeda dengan cepat, kemudian melihat seorang pengendara sepeda lain dari arah depan (saya sempat berfikir apakah itu orang Indonesia salah satu teman gakkou karena banyak orang indonesia ditempat saya tinggal),
Saya memperlambat kayuhan dan tak lama orang tadi berbalik arah dan menghampiri saya, ternyata dia seorang lelaki.
Dia bertanya (saya artikan percakapannya).
Dia: chotto kikitain desuka..? (bolehkah saya bertanya).
Saya: nan desuka ? (Iya, ada apakah ?)
Dengan mimik muka kurang sopan dia melanjtkan,
Kawairashii kara,, kekkon shite ! (kamu manis, menikahlah denganku)
Saya: e e e !!! Naniii,, kowaiiii (hah apa !!! ) dan saya langsung kabur.
Dia: chotto matte .. chotto matte (terdengar teriakan dari arah belakang)
Pada waktu itu, jujur saya kaget dan takut melihat muka lelaki tadi, karena takut dia mengejar, maka saya putuskan berbelok ke toko milik orang Brazil yang masih buka.
Dengan tergopoh-gopoh dan masih dihinggapi rasa takut, saya berniat meminjam hp pemilik toko untuk menelpon ke orang rumah agar menjemput saya.
Melihat saya ketakutan ibu pemilik toko bertanya kenapa ? Saya hanya menjawab disana ada lelaki aneh dan saya takut. Lalu si ibu memberitahu pada orang-orang Brazil yang ada di situ kemudian mereka meminta saya menunjukkan tempatnya, saya mengatakan bahwa saya tidak apa-apa, si ibu malah bilang ayo tunjukkan, nanti bukan kamu saja yang diganggu.
Dengan terpaksa saya,bersama ibu dan orang-orang Brazil menaiki mobil mencari lelaki aneh tadi, singkat cerita kami menemukan lelaki aneh itu, mobil langsung di parkir dan ketika lelaki Brazil keluar dari mobil lelaki aneh itu biasa saja, tetapi setelah melihat saya keluar mobil dia memutar balik sepedanya dan lelaki Brazil tadi langsung mendekap lelaki aneh tersebut.
Ibu Brasil langsung menghakimi lelaki itu, dengan bahasa Jepang yang lancar, apa yang kamu lakukan, beraninya mengganggu orang asing disini, kamu gak punya ibu atau adik perempuan dll ternyata dia lelaki Jepang.
Ibu tadi lalu menelpon polisi, saya hanya bisa diam. Selang beberapa menit 4-5 mobil polisi tiba, polisi menanyakan pada saya seperti KTP, kronologi kejadian dan selanjutnya melakukan olah TKP dll
Saya juga disuruh jujur apakah ada yang disentuh atau tidak, saya jawab tidak. Akhirnya tanpa bisa menolak saya dibawa ke kantor polisi (kaya mimpi), saya dibawa ke ruangan yang hanya ada saya dan seorang bapak polisi (seperti yang biasa saya lihat di film-film) di interogasi, dipindahkan ke ruangan lain dan ditanyai oleh bapak polisi yang berbeda.
Bapak polisi yang terakhir menulis laporan kejadian sambil bertanya, pertanyaan yang paling engga banget menurut saya, apakah di Indonesia belum pernah ada lelaki yang berkata seperti itu?
(menikahlah denganku) kesannya tuh kaya saya gak pernah punya seseorang yang special sampai berkata seperti itu kepada saya,
Tapi maksud si bapak mungkin apakah kata-kata seperti itu tidak lazim diucapkan di negara anda? Jelas tidak, masa iya orang baru ketemu ngajak nikah.
Saya sudah menahan kantuk dan rasa ingin pipis dari tadi, si bapak masih menulis laporan panjang. Dari luar ruangan seorang bapak polisi sambil tersenyum menawari saya minum kopi, saya bilang tidak dan terimakasih, sebenarnya saya tidak minum kopi, si bapak malah bilang tidak usah malu-malu karena ini kantor polisi (dalam hati, terus apa hubungannya ?).
Sudah setengah malam si bapak belum juga selesai menulis laporannya, saya izin ke toilet dan kembali dari toilet si bapak polisi membawakan saya banana ore (susu rasa pisang) tahu saja saya sukanya minum susu (dalam hati). Saya minum karena si bapak maksa harus diminum katanya.
Pukul 1:30 malam laporan baru selesai, terakhir si bapak berpesan agar saya hati-hati dan laporkan lagi kalau terjadi sesuatu, karena kami ingin orang asing juga bisa tinggal dengan tenang di Jepang
Menurutnya, lelaki Jepang tadi sudah dua kali ditangkap dengan kasus yang sama. Sepeda yang dia naiki juga hasil curian. Saya kaget dan bertanya apakah lelaki itu tinggal didaerah ini? Si bapak menjawab tidak perlu khawatir.
Terakhir saya diberi kartu nama si bapak, alarm pengaman (yang biasa di gantung di tas) senter, pulpen dan pensil bergambar polisi (lumayan buat kenang2an).
Dan sayapun diantar sampai depan pintu rumah, di jalan pak polisi bertanya, baru pertama ya ke kantor polisi ? saya jawab iya pak, takut sama polisi ? tidak, saya tahu polisi Jepang baik-baik. Arigatou kata si bapak dengan PD nya, aisshhhh 😐 . Pesan terakhir si bapak lain kali main lagi ke kantor polisi ya ! Hehe saya hanya tertawa.
Kesan saya.. memang polisi Jepang baik-baik, terus pelayanannya, super sekali ! Kasus seperti itu di tangani dengan sangat serius, mungkin bagi kebanyakan orang itu hal sepele.
Oyasuminasai, Nia shiga...