Kita sering sekali mengatakan atau mendengar bahwa Indonesia mulai dikuasai bangsa asing, kita harus waspada! tapi banyak yang tidak tahu bagaimana cara waspadanya. Waspada yang mereka maksud kebanyakan terlalu tinggi untuk dicapai masyarakat, misalnya Teriak usir asing dari freeport! jalankan UUD45 pasal 33!
Itu bukan waspada, tapi hal yg sudah terjadi. Tetapi, Mereka bilang itu waspada juga! Dan sebagai contoh bagi pihak asing lainnya!. Saya bilang itu namanya peringatan bagi pihak asing lain agar jangan coba-coba.
Artinya apa? Artinya Untuk waspada saja mereka tidak mengerti. bagamana ini?
Bagaimana sikap kita sebagai masyarakat untuk pertahankan kekayaan NKRI jika mengerti saja tidak? Pemerintah pun belum tentu juga mengerti.
Begini, Indonesia itu punya BAHAN, punya PRODUKSI dan punya PASAR! Itu yang tidak dimiliki oleh kebanyakan negara-negara lain. Itu harus kita sadari. Artinya Indonesia Surga bagi dunia ladang "emas" bagi yang ingin "mengambilnya". Faktanya kekayaan kita sampai hari ini tidak ada habis-habisnya.
Sekarang bagaimana cara kita menjaga kekayaan NKRI, kita juga bisa mengelola dan merasakan kekayaan kita sendiri berdasarkan UUD 45?.
Caranya adalah dengan cara pandang dan dengan kemampuan kita masing-masing dalam mengimplementasikannya. Tapi, dasarnya harus kita tahu. Apa dasar nya? kenapa asing begitu mudah "menjajah" kita? mari kita masuk ke teknisnya yang terjadi di sekitar kita tanpa kita sadari.
Coba kita hitung, berapa banyak LSM dan organisasi yang ada di Indonesia dan dibiayai oleh pihak asing?. Apakah LSM dan organisasi-organisasi yang dibiayai oleh asing membawa tema-tema yang buruk? jawabannya tidak! semuanya soal perjuangan untuk rakyat!
Di Indonesia membuat LSM dan organisasi sangat mudah! dan untuk mencari funder bagi LSM / Organisasi mudah! dana asing cepat meluncur!
Beberapa tahun lalu, kawan Thailand bilang, Indonesia mudah sekali mendapatkan support dana dari internasional. tidak seperti kami. Silahkan kalian cek, kawan, tetangga atau apalah rata-rata di LSM / Organisasi yang dibiayai asing orang-orangnya makmur-makmur. silahkan cek
Membuat LSM/Organisasi di Indonesia tidak perlu banyak-banyak orang. cukup 5 orang saja jadi! lalu pilih mau bergerak dibidang apa, selesai! Mau soal kemiskinan, buruh, korupsi, HAM, lingkungan, kesehatan dan sebagainya, silahkan! lalu segelintir orang itu sudah bisa berteriak atas nama rakyat!
Mereka lalu bicara diberbagai acara atau malah membuat acara-acara seperti seminar dan sejenisnya, seolah-olah mereka ahlinya rakyat!. Untuk mengadakan acara-acara seperti itu, puluhan bahkan ratusan juta digelontorkan dari luar, pihak asing seolah-olah menyokong isu perjuangan
Tapi pertanyaannya, apakah pihak asing itu ROBINHOOD? kenapa mereka support dana untuk bantu LSM di Indonesia?. Misalnya bicara tentang korupsi kemiskinan, apakah di negara mereka sudah tidak ada korupsi dan kemiskinan?.
Apakah di negara pendonor LSM / organisasi Indonesia tidak ada lagi pelanggaran HAM? kan tidak masuk akal jika mereka kasih uang tanpa sebab. Atau jika di Indonesia tidak ada kemiskinan, tidak ada korupsi, tidak ada pelanggar HAM, apakah hal itu lalu berpengaruh besar terhadap negara mereka? tidakkan?
Banyak yang tidak tahu bahwa uang yang dikeluarkan oleh pihak asing untuk LSM / Organisasi dengan apa yang pihak asing dapatkan jauh lebih besar!
Kok bisa? kan pihak asing biayai LSM / Organisasi kita, yang pelakunya orang-orang kita, audiensnya orang-orang kita, apa untungnya pihak asing?
Jawabannya kenapa pihak pendonor asing yang untung? adalah karena pihak asing mendapatkan DATA dan INFORMASI yang sangat lengkap dan akurat !
Coba siapapun yang pernah ikut dalam seminar atau kegiatan dari LSM / organisasi yang dibayar asing, coba ingat-ingat lagi apa yang kalian lakukan?. Pasti Tulis data diri, keluarkan pandangan-pandangan pribadi, dikasih pemahaman mengenai tema yang diangkat, kasih makalah, buku, dan sebagainya,
Standar memang.. dan yang pasti biasanya pulang dapat uang pengganti Transport dan uang capek. iya kan? Pertanyaannya kalau dikantor atau pemerintahan ok lah, tapi kenapa LSM / Organisasi kasih uang? padahal mereka memberikan kita ilmu! iyakan?
Tapi lupakan soal uang transport, banyak yang tidak tahu bahwa setelah itu LSM / Organisasi itu membuat laporan LENGKAP ke pendonor!
Apakah Laporan yang dibuat hanya laporan kegiatan dan pandangan umum tentang perkembangan HAM / Korupsi di Indonesia misalnya? tidak! Kenapa tidak? kita pakai logika saja, Bagamana mereka bisa mengukur dana yang mereka keluarkan jika laporannya tidak detail? Bagamana mereka bisa mengukur progress?
Artinya laporan keuangan, kasus-kasus, pandangan-pandangan, makalah, siapa-siapa saja pelaku korupsi misalnya, bagaimana cara korupsinya dan semua hal-hal yang terkait. Dari situ pendana bisa tahu bahwa uang yang diberikan berguna, apakah dana perlu ditambah atau dikurangi atau dihentikan!
Apakah LSM / Organisasi yang di support dana mau dana mereka dikurangi atau di hentikan? logika saja, siapa yang mau? mereka ujung-ujungnya lebih semangat! Lebih semangat menggali isu, membuat isu, menyebarkan isu dan berikan laporan yang semakin komplit! mereka harus menjaga agar dana jalan terus.
Semakin besar isunya, semakin ramai, semakin banyak kejadian, semakin banyak masalah maka semakin besar uang yang didapatkan!
Dan dari situlah DATA dan INFORMASI LENGKAP didapatkan oleh pihak asing! dan dari situ jugalah masalah terus terjadi di Indonesia! DATA dan INFORMASI Itulah yang di proses menjadi program yang harus dijalankan oleh LSM / Organisasi yang mereka biayai. mau tidak mau!
Coba kita lihat sekarang ini, cek di google, tiap masalah ada LSM / Organisasi yang bicara! bayangkan informasi-informasi detail akhirnya lebih tahu pihak asing daripada kita!
Ada yang tanya bagaimana caranya pihak asing bisa membuat kekacauan? apakah se simple itu hanya melalui LSM / Organisasi yang mereka biayai? Jawabannya, setiap isu ada LSM nya. dan setiap orang yang ada didalam LSM / Organisasi adalah orang-orang yang hidup dan mencari nafkah dari LSM ./ Organisasi tersebut!. Mereka bekerja mengolah isu dan dibayar!
Isu dan masalah adalah uang! ibarat Bengkel, pasti berharap banyak motor yang rusak, diperbaiki dibengkel agar mereka bisa mendapatkan uang. Bengkel itu tugasnya memperbaiki! LSM itu tugasnya juga begitu. tapi apakah orang bengkel berdoa agar tidak ada motor lagi yang rusak? Tidak kan?
Jika setiap elemen LSM / Organisasi mengolah isu, menyebarkan isu, maka ketika dikumpulkan semua isu yang bertebaran di Indonesia, menjadi sangat banyak menjadi besar! apalagi masyarakat kita itu tipikalnya suka dengan isu!
Doktrin-doktrin perjuangan dari LSM / Organisasi melahirkan orang-orang yang ikut meramaikan isu. mereka tidak dibayar tapi mereka menjadi agen asing tanpa mereka sadari, karena sudah menjadi menjadi paham.
Jadi tujuan pihak asing mengeluarkan dana besar, Pertama melahirkan orang-orang yang TERDOKTRIN! dan terus melahirkan orang-orang BARU!
Kedua, Menjaga agar orang-orang yang terdoktrin terus punya bahan untuk dibicarakan! maka LSM / Organisasi terus mengeluarkan isu! terus membuat isu! LSM / Organisasi terus mengeluarkan isu dan menyebarkan isu dikarenakan kebutuhan untuk terus eksis dan support dana tetap berjalan
Jadi LSM / Organisasi yang dibiayai asing sudah TERIKAT / TERSANDERA dengan sendirinya secara otomatis! dan yang terdoktrin begitu juga. terperangkap! Yang LSM jika progresnya tidak bagus, maka akan ada LSM lain yang siap menggantikan! mau tidak mau mereka harus terus meningkatkan isu!
Ketiga, banyak yang tidak tahu bahwa funder asing itu, ternyata menjual juga informasi yang mereka dapatkan ke pihak ke 3 ! banyak yang belum tahu! Pihak ke tiga inilah yang mengimplementasikan untuk menguasai ekonomi di Indonesia! mereka sudah tahu seluk beluk dan kelemahan Indonesia!
Banyak yang tidak tahu bahwa Funder-funder asing itu adalah "Perusahaan" yang menjual Produk isu untuk kebutuhan pihak ke tiga!
Lahirlah para politikus, para "pemuka agama", para ahli-ahli yang tanpa mereka sadari mereka adalah korban doktrin perusahaan isu asing! Mereka pikir mereka adalah pejuang pembela negara, Pembela agama, Pembela rakyat, Pembela HAM, dan sebagainya. padahal mereka tanpa mereka sadari, mereka sudah menjadi Agen Asing!
Kita dibuat terus ribut tanpa solusi! lupa bicara ekonomi! lupa urus ekonomi! dan pihak asing lah yang masuk dan mengisinya.
Banyak mungkin yang berfikir penjelasan saya ini mengada-ada, tapi coba kita renungkan dan lihat disekeliling kita, kita hanyalah pion! Coba cek apa yang saya tulis ini, lihatlah pemilik perusahaan ditempat kita bekerja, rata-rata milik orang asing! ini fakta!
Lihatlah LSM / Organisasi-organisasi yang ada, segitu banyak mereka, apakah keberadaan mereka membantu? yang miskin makin bertambah! yang korupsi makin bertambah, kerusakan lingkungan makin bertambah, dan sebagainya! yang berkurang adalah rasa nyaman dan aman di Indonesia.
Saya sedikit banyaknya tahu karena pernah ada didalam. saya melawan karena bertentangan dengan nurani.
Indonesia itu kaya! tapi Karakter rakyat kita mudah terprovokasi dan senang dengan hal-hal yang berbau kontroversi. Ini salah satu penyebab terbesar kenapa pihak asing begitu leluasa menguasai ekonomi Indonesia. ini salah kita! karena mudah terprovokasi
Jadi mulai sekarang jangan mudah terprovokasi isu agama, isu nasionalisme, isu sara, lingkungan, kesehatan, dan sebagainya. kita pelajari dengan baik setiap kasus atau isu yang muncul!
Kritis tetap harus, perjuangan tetap harus, tapi tidak seperti sekarang, apa saja tanpa dipelajari langsung bereaksi, langsung emosi! Setiap masalah berikan jalan keluar, kritisi berdasarkan ilmu, jika tidak mampu maka diam, jangan terpancing. pikirkan ekonomi saja!
Karena ketika kita semakin emosi, maka semakin hilang kekayaan negara kita, makin hilang kesempatan kita memanfaatkan proses ekonomi Indonesia. Jika kita yang mengisi ekonomi di Indonesia, maka semakin sempit celah bagi pihak asing untuk mengisinya. jangan dengarkan LSM / organisasi-organisasi asing itu!
Jangan berikan rahasia kita kepada pihak asing, mulai sekarang tolak keterlibatan LSM / organisasi yang dibiayai asing! Setiap Informasi yang kita berikan maka akan menambah pundi-pundi orang-orang LSM dan menggadaikan negara kita, gadaikan hak anak cucu kita.
Mari gunakan akal dan pikiran sehat kita, jangan terprovokasi !