ICW sudah tidak bisa dipercaya dalam membeberkan kebenaran

ICW sudah tidak bisa dipercaya dalam membeberkan kebenaran

ICW ternyata hanya kritis terhadap orang-orang atau kelompok di luar kepentingannya. Sementara terhadap "teman-teman"nya, ICW melempem.


Kedok Indonesia Coruption Watch (ICW) dibongkar politikus senayan, Desmon J. Mahesa. Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menyebut ICW sudah tidak bisa dipercaya dalam membeberkan kebenaran tentang pelaku korupsi.

Menurut Desmon, ICW ternyata memiliki kedok hanya kritis terhadap lawan-lawannya, alias orang-orang atau kelompok di luar kepentingannya. Sementara terhadap "teman-teman"nya, ICW melempem.

Kritik Desmon ini menanggapi kritik ICW terhadap Kejakasaan Agung yang kinerjanya selama dua tahun dinilai tidak ada perfoma yang baik. Menurutnya, penilaian tersebut memiliki unsur kepentingan.

Desmon menjelaskan kepentingan ICW yaitu mendorong agar Presiden Joko Widodo menggantikan Jaksa Agung HM Prasetyo dengan Bambang Widjojanto.

"ICW itu maunya Jaksa Agungnya Bambang Widjojanto, kita setuju aja maunya ICW, ganti Jaksa Agung sama Bambang Widjayanto, pasti semua beres," ujar Desmon di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, semua yang dianggap teman ICW akan terlihat bagus walaupun sebenarnya melakukan kesalahan-kesalahan.

"Seperti Teten sekarang apapun, pemerintahan korupsi atau tidak, kan ICW tidak ngomong lagi kan? Jadi kalau ICW itu sederhana, taruh Bambang di situ (Jaksa Agung), pasti kejaksaan bagus di mata ICW. Pemerintahan ini pun bagus di mata ICW, termasuk pengampunan pajak kan?, bagus ya," ungkapnya.

Sebelumnya, ICW menilai kinerja Jaksa Agung HM Prasetyo dalam memimpin korps Adhyaksa selama dua tahun tidak menunjukkan kinerja yang baik. Bahkan, ICW menyebut Jaksa Agung selalu mendapatkan intervensi politik dalam menyelesaikan kasus-kasus korupsi besar. (iy)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda