Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso bersama tim menggerebek sebuah kontrakan di kawasan Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara. Budi dan tim menemukan sembilan tiang pancang berbahan baja yang menjadi tempat penyimpanan narkoba.
"Ini modus baru. Dengan mengunakan ini tidak akan tembus dari x-ray. Karena ketebalan besi, ditambah pakai alumunium foil sabunya tidak terdeteksi. Selain itu tidak ada udara yang tembus. Anjing pelacak pun akan kesulitan," kata Budi di lokasi, Selasa (14/6/2016).
Dalam penggerebekan tersebut, BNN bersama Polsek Metro Penjaringan dan Ditjen Bea Cukai mendapatkan 9 tabung atau pipa besi dengan tebal 4 cm, panjang 1,5 meter dengan berat 200 kilogram (kg) per tabung. Di dalam setiap tabung terdapat 5 kg sabu, sehingga jumlah sabu-sabu yang diamankan mencapai 45 kg.
Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) yang hadir di lokasi penggerebekan mengatakan ada paket sabu kristal di dalam pipa pancang yang memiliki ketebalan hingga 4 cm.
"Modusnya para pelaku menyembunyikan sabu dalam pipa tersebut yang merupakan tiang pancang beton. Kami juga mengamankan sedikitnya empat orang pelaku yang terlibat dengan keberadaan barang-barang ini," ujar Buwas.
Buwas menyatakan mungkin saja jumlah barang bukti sabu dengan berat total 45 kg dari 9 tabung itu bisa bertambah. Pasalnya, pihaknya masih melakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut.
"Modus yang digunakan oleh pelaku ini bukan modus baru. Dari hasil penyidikan awal, barang-barang ini masuk dari Pelabuhan Tanjung Priok. Kita akan sita semua barang ke Markas BNN di Cawang, karena sulit bila langsung dibongkar," kata Buwas yang didampingi Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari.
BNN sudah melakukan pengintaian terhadap pelaku selama beberapa bulan terakhir dan akan terus mengejar jaringannya.
"Tadi sudah kami coba untuk keluarkan muatan sabu di dalam pipa beton, tetapi karena sudah digerinda masih belum bisa terbuka juga, nanti akan dibongkar di kantor BNN," ujar Buwas.
Sementara itu, Ahmad Rianto (42) salah satu warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi tersebut, mengatakan rumah yang ditinggali pelaku baru dikontrak selama setahun terakhir.
"Setahu saya di lokasi rumah tersebut dahulunya merupakan pabrik mi pangsit. Namun entah mengapa beberapa bulan terakhir sudah tidak terdengar ada aktivitas membuat mi," kata Ahmad.
Dari berbagai sumber internet !