Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kalah dari Lion Air dengan mencabut sanksi yang diberikan kepada maskapai milik Rusdi Kirana. Kemenhub pun membatalkan pembekuan ground handling Lion Air.
Sebelumnya Kemenhub sudah mengeluarkan surat pembekuan ground handling Lion Air karena maskapai milik salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu tidak melewati terminal internasional saat masuk dari Singapura sehingga para penumpangnya tidak melewati imigrasi.
Kalahnya Kemenhub dari Lion Air ini mendapat tanggapan dari pengamat politik Muslim Arbi yang menilai negara kalah sama taipan. “Rusdi Kirana itu banyak membantu PDIP saat kampanye legislatif dan Pilpres dan saat ini menjadi Wantimpres,” ungkap Muslim.
Kata Muslim, kalahnya negara sama pemodal menandakan Rezim Jokowi sudah dikuasai oleh aseng. “Aseng maupun asing masuk Istana, rakyat yang jadi korban dan negara tidak berdaya,” ungkapnya.
Muslim mengatakan, saat ini Lion Air sudah mencengkreman di berbagai sektor sehingga bisnisnya tidak tersentuh hukum.
“NU dan PKB sudah dikuasai Lion, HMI juga karena saat kongres HMI mendapat sponsor dari Lion, Istana ada bosnya. Rakyat yang menjadi konsumen menjadi korban ketidakberesan manajemen Lion,” papar Muslim.
Saat ini banyak warga China yang berada di Indonesia melalui penerbangan Lion Air. Saat membawa warga China dari negaranya, maskapai milik Rusdi Kirana itu masuk terminal domestik setelah terbang dari China.
“Migrasi orang2 China ke Jkt telah terbuktikan dan berhasil yaitu melalui Lion Air terbang dari Sanghai dan mendarat pada pintu domestik,” kata politikus Partai Demokrat Khatibul Umam Wiranu di akun Twitter-nya @Khatibul_UmamWr.
Khatibul mengatakan, ada 167 warga China yang masuk ke Indonesia melalui Lion Air tanpa pemeriksaan imigrasi.
“Penumpang warga negara China masuk tanpa pemeriksaan imigrasi tsb ada 167 orang sd skrg keberadaannya tak terdeteksi polisi pun terdiam,” ungkap Khatibul. (sn)