Kereta cepat dengan teknologi Maglev yang dikembangkan Jerman

Kereta cepat dengan teknologi Maglev yang dikembangkan Jerman

Uji ketahanan ekstrim dan tanpa kompromi bagi kereta super cepat, adalah kunci keselamatan transportasi kereta Jerman yang terkenal di seluruh Dunia


Melayang 600 km/jam
Kereta milik Japan Railways pemecah rekor kecepatan tertinggi ini berteknologi Maglev atau magnetik levitation. Kereta mengambang ditopang bantalan medan magnet dan meluncur nyaris tanpa tahanan friksi dengan rel. Dengan "melayang" rekor kecepatan ditembus hingga 600 km/jam.

Kereta melaju nyaris tanpa getaran. Pada kecepatan puncak yang terlihat di layar monitor 603 km/jam penumpang merasakan seperti terbang.

Mengembangkan kereta api masa depan menghadapkan ilmuwan dengan tantangan aerodinamika. Untuk membuat kereta bisa melaju lebih cepat dan hemat mereka menyontek teknologi yang telah dikembangkan di industri penerbangan.

Para peneliti mula-mula membuat model kereta dengan ukuran 1 banding 100. Dengan itu, para ilmuwan hendak membuat simulasi berbagai kondisi yang akan dihadapi saat kereta supercepat generasi terbaru melesat di atas rel.

Prof. Andreas Dillmann, pakar penerbangan dan antariksa menjelaskan: "Kereta generasi supercepat masa depan, panjangnya sama dengan kereta saat ini, 400 meter, tapi berkapasitas penumpang dua kali lebih banyak. Juga bisa melaju 600 km per jam, dengan kebutuhan energi separuhnya dari kerata super ekspres saat ini."


Untuk memperbaiki aerodinamika, tahanan angin kereta harus direduksi drastis. Dalam kanal angin model kereta dihembus aliran udara berkecepatan tinggi. Dengan bantuan instrumen laser dan asap, turbulensi udara jadi kasat mata dan bisa dianalisa. Juga arus angin dari samping saat kereta melaju cepat bisa disimulasikan di instalasi kanal angin.


Untuk mencari model yang ideal, para ilmuwan juga mencangkok teknologi dari jaman Romawi. Yakni prinsip katapel panah yang digunakan 2000 tahun lalu.

Instalasi percepatan kereta juga bekerja dengan prinsip serupa itu. Pada rel ujicoba sepanjang 60 meter, model kereta dilontarkan hingga mencapai kecepatan 600 km per jam.

Begini Uji Kelaikan Ekstrim Kereta Supercepat di Jerman
Buat kereta supercepat yang bisa melaju hingga 600 km /jam uji kelaikan rutin dan seksama adalah hal yang bisa membedakan antara hidup dan mati. Insinyur Jerman tak kenal kompromi dengan hal ini.

Uji ketahanan ekstrim dan tanpa kompromi bagi kereta super cepat, adalah kunci keselamatan transportasi rel Jerman yang terkenal ke seluruh dunia. Perusahaan Siemens menguji ICE Velaro yang baru di terowongan angin. Hembusan udara dingin dan badai salju disimulasi disana. Suhunya bisa mencapai hingga minus 20 derajat Celsius.

Pada kondisi ini, mesin akan membeku dan tidak lagi berfungsi. Akibatnya lalu-lintas kereta bisa lumpuh di musim dingin. Setidaknya kopling bagian penyambung kereta masih bisa dibuka dan ditutup tanpa masalah. Tapi dalam kondisi beku total ini mungkin berbeda.

Bagian dalam kereta juga diperiksa. Sepanas atau sedingin apapun suhu di luar, penumpang tidak boleh merasa kedinginan atau kepanasan. Lewat kamera pendeteksi suhu didata sebaran pembagian suhu di dalam gerbong.

ICE Velaro mampu menempuh kecepatan lebih dari 600 kilometer per jam. Kecepatan super tinggi ini sangat mempengaruhi kondisi kereta. Karena itu sangatlah penting untuk dilakukan pemeriksaan rutin.

Saat kereta memasuki lorong pemeriksaan yang panjangnya lebih dari 400 meter ini, semua sudah siap untuk uji ketahanan dan reparasi. Tim pemeriksa sudah diinformasikan akan kemungkinan gangguan dan kerusakan. Sistem laporan lewat radio bahkan berjalan secara otomatis.

12 kereta bisa diperiksa secara bersamaan. Walau tidak ada masalah, setiap kereta diperiksa empat hari sekali. Kursi yang rusak, atau pintu yang macet akan diperbaiki dalam waktu singkat.

Peralatan ultrasonografi canggih

Para teknisi memeriksa roda dengan alat ultrasonografi. Roda yang berat cukup diangkat sebentar dan tidak harus dilepas. Ini menghemat waktu . Proses pemeriksaan dilakukan rutin setiap 15.000 jam operasi. Roda diteliti hingga retakan mikro yang bisa membahayakan.

Uji ketahan hembusan angin saat memasuki terowongan dengan kecepatan tinggi
Untuk pengukuran yang sempurna, roda dimasukkan ke dalam air. Hanya dibutuhkan waktu dua menit dan perubahan sekecil apapun akan dikenali dan didokumentasi.

Dengan alat ultrasonografi yang bentuknya seperti pistol laser, sensornya meneliti seluruh bagian poros dan mampu mengenai perubahan minimal. Ini penting. Jika ada poros yang patah, kereta bisa keluar dari jalur rel. Untungnya, kerusakan hanya ditemukan pada dua persen dari semua poros dan langsung ditukar.


Christian Bornschein, Insinyur penanggung jawab uji kelaikan; "Keamanan operasi adalah basis dari sistem pemeliharaan. Para pekerja telah menjalani pelatihan dan berpengalaman. Mereka tahu hanya kereta yang 100 persen aman untuk beroperasi yang boleh keluar dari sini. Tema lain seperti kenyamanan dan fungsinya bukan prioritas disini."

kereta super cepat buatan Jerman sedang melaju
Sekitar 260 kereta super cepat ICE beroperasi di Jerman. Jumlahnya terus bertambah. Karena itu proses pemeriksaan yang terperinci sangatlah penting bagi keamanan.

TEROWONGAN KERETA API TERPANJANG DI DUNIA
Memindahkan Gunung


Terowongan di perut pegunungan Alpina mencapai kedalaman 2300 meter. Lebih dari 28 juta meter kubik batuan harus diangkut dari dalam gunung. Batuan ini digunakan untuk membuat beton dinding terowongan. 1 Juni 2016 terowongan mulai beroperasi. Namun, lalu-lintas kereta normal baru akan dimulai Desember 2016.

Tidak Banyak Tanjakan.

Pembangunan atau pengeboran terowongan dengan bor raksasa yang menembus perut gunung
Kelebihan terowongan Gotthard adalah tidak adanya tanjakan yang terjal. Kereta barang hanya perlu satu lokomotif untuk melintasi pegunungan Alpina. Dan kereta bisa melaju lebih cepat. Terowongan Gotthard yang lama hanya bisa dilewati maksimal 180 kereta barang per hari. Terowongan yang baru bisa hingga 260 kereta.


*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda