Datangi Rapimnas Golkar, Ahok Semobil dengan Jokowi dan Megawati
Jokowi yang satu mobil dengan Megawati dan Ahok dan petinggi PDIP merupakan upaya mantan wali kota solo melobi orang nomor satu di PDIP mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta.
Demikian dikatakan pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Jumat (29/7). “Ini juga ingin memperlihatkan ke publik bahwa Ahok dan Megawati tidak masalah,” ungkap Huda.
Kata Huda, berbagai upaya telah dilakukan Jokowi untuk melobi Megawati agar Ketua Umum PDIP itu mengarahkan partai berlambang Banteng Moncong Putih mendukung dan mengusung Ahok. “Terlebih lagi Ahok sudah menyatakan memilih jalur partai politik,” papar Huda.
Huda memperkirakan, pada menit-menit terakhir, PDIP akan menjatuhkan pilihan kepada Ahok di Pilkada DKI Jakarta. “Kalau saya lihat arah politik PDIP ingin mendukung Ahok terlebih lagi PDIP butuh kemenangan di Pemilu 2019 dan Pilpres 2019. Terlebih lagi Ahok itu sangat pinter mencari duit,” pungkas Huda.
Presiden Jokowi menghadiri penutupan Rapimnas Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/7) malam. Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 19.53 Wib dengan menumpang mobil Toyota Alphard.
Ternyata, Jokowi satu mobil dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Menko PMK Puan Maharani dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (SN)
Kabar lainya menyebutkan :
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nampaknya belum menghendaki Tri Rismaharini (Risma) untuk pindah dari Surabaya ke Jakarta. Pasalnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menunjuk Risma sebagai juru kampanye nasional (jurkamnas) di pilkada serentak 2017 mendatang.
Keputusan Megawati itu diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Eriko Satorduga, seusai rapat di rumah Ketua Umum PDIP itu. “Memang jurkamnas itu penugasan dari DPP di mana setiap daerah ditugaskan paling tidak kepala daerahnya untuk membagi bagaimana resep untuk sukses di Pilkada,” ujar Eriko di Kantor DPP PDIP, Jumat (12/8/2016).
Keputusan untuk menunjuk Risma sebagai jurkamnas pilkada tak lama sebelum PDIP mengungkap skenario dalam kompetisi merebut kursi DKI 1.
Namun demikian, baik secara langsung maupun melalui pesan Whatsapp, Eriko tak ingin berkomentar lebih banyak soal kemungkinan Risma yang akan menjadi juru kampanye bagi pasangan Ahok-Djarot.
“Tanya saja ke Sekjen,” tutupnya. Namun, senada dengan Eriko, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun tak ingin menjawab saat ditanya hal tersebut.
PDIP memang dikenal sebagai partai yang suka memberi kejutan last-minute, hal itu juga diakui oleh sejumlah petinggi partai itu. Ketua Bidang Perekonomian DPP PDIP, Hendrawan Supratikno, mengakui sejauh ini banyak pihak yang mendesak supaya partainya segera menyebutkan calon yang akan diusung. (solopos)
Menurut pengamat dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :
"Saya kira kalau Yusril dengan PDIP rasa-rasanya sulit, Gerindra sulit juga, tapi bukan berarti nggak mungkin. Tapi memang sulit," (detik)
- Dan terbukti Gerindra memlih Sadiaga Uno !