Mahasiswi yang nyambi jadi pekerja seks komersial (PSK) sepertinya memang bukan isapan jempol. Jaringan prostitusi mahasiswi kembali dibongkar.
Adalah jaringan prostitusi mahasiswi dibongkar Unit Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Kasus ini terungkap setelah polisi menggerebek Hotel Neo di Jalan Jawa pada Kamis malam (25/8/2016). Dari hasil penggerebekan tersebut polisi mengamankan dua orang remaja.
Prostisui online Bandung Agency tergolong bisnis esek-esek kelas menengah. Hanya pria berduit yang dapat menikmati jasa cewek panggilan dari kalangan sales promotion girl (SPG) hingga mahasiswi Bandung itu.
Tarif yang dipatok Bandung Agency untuk mendapatkan pelayanan dari para PSK cantik tersebut berkisar antara Rp1,5 hingga Rp5 juta rupiah untuk paket short time. Sedangkan paket full day atau long time berkisar antara Rp7 juta hingga Rp8 juta.
Selain tarifnya yang relatif tinggi, pria hidung belang juga harus membayar uang muka alias DP (down payment) antara Rp 500 ribu rupiah hingga Rp 1 juta. DP tersebut dibayarkan melalui transfer ke rekening mucikari.
“Uang muka atau duit pendaftaran ditransfer konsumen. Setelah itu, muncikari memberikan nomor WhatsApp dan PIN BBM milik wanita panggilan,” ujar Wakil Direktur Reskimsus Polda Jabar, AKBP Diki Budiman di Mapolda Jabar, Kamis (1/9/2016).
Cewek Pangilan Bandung Agency Terima Order untuk Bali, Jogja Hingga Kalimantan
Diki menambahkan, dua mucikari prostitusi online Bandung Agency, NNU (25) dan MIR (21) menjajakan PSK melalui media sosial (medsos) twitter. Para PSK mendapatkan 70 persen dari harga yang disetujui dengan pelanggan.
“Pemilik Bandung Agency atau tersangka ini mendapatkan 30 persen,” tambah Diki. (pjksatu)