Pos strategis menteri BUMN ini memang menjadi incaran banyak pihak, namun Jokowi sepertinya akan tetap menempatkan profesional di pos ini seandainya Rini lengser.
Direktur Utama PT Pertamina Persero Dwi Soetjipto diisukan akan menggantikan Rini Soemarno sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Jika memang benar adanya, pergantian itu disambut baik Anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso. "Yang patut kita syukuri adalah kalau betul presiden mengganti Bu Rini dari menteri BUMN," ujarnya kepada JawaPos.com, Jumat (2/9).
Memang, Bowo menilai pergantian menteri merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo. Namun, dengan digantinya Rini, Jokowi memenuhi permintaan DPR.
Ya, sejak Januari 2016 lalu, DPR melalui panitia khusus (Pansus) Pelindo II mengeluarkan rekomendasi untuk melarang Rini hadir dalam rapat kerja di komisi VII. Rekomendasi itupun disetujui dalam rapat paripurna dan diteruskan dengan surat moratorium yang dikeluarkan pimpinan DPR.
"Akhirnya permintaan DPR melalui keputusan rapat paripurna dimana meminta presiden untuk mengganti menteri BUMN Bu Rini dipenuhi oleh presiden. Sebab selama Bu Rini belum diganti, menteri BUMN tidak boleh menghadiri rapat-rapat dengan DPR," terangnya.
Soal Dwi yang digadang-gadang menggantikan Rini, Bowo mengaku tidak bisa memberi penilaian untuk saat ini. Dia baru akan berkomentar jikalau Dwi benar menjadi menteri BUMN dan mulai bekerja serta berkonsultasi ke parlemen.
"Nanti pada waktu RDP (rapat dengar pendapat) dengan komisi enam beliau sebagai menteri BUMN, baru saya akan minta rencana kerjanya. Termasuk pembentukan holding yang masih perlu didiskusikan sebelum menjadi keputusan," pungkas politikus Golkar itu. (jpnn)