Pasca terjadinya dugaan penistaan agama Islam yang diduga terjadi di Hotel Novita, Pasar, Kota Jambi, Jumat 23 Desember 2016 malam, kondisi semakin mencekam.
Ratusan warga dan anggota ormas FPI mengadakan aksi di depan pintu Novita. Dengan mengucapkan takbir, Allahhu akbar, mereka menuntut Hotel Novita ditutup. "Tutup Novita... tutup Novita," katanya.
Namun, puluhan petugas gabungan Polresta dan Polda Jambi berpakaian dan bersenjata lengkap terus berjaga di pintu masuk hotel.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha didampingi Kapolresta Jambi Kombes Pol Bernard Sibarani serta Dandim 042/Batanghari Letkol Inf Denny yang datang ke lokasi langsung mengadakan rapat tertutup.
Setengah jam kemudian, ketiganya keluar dengan membawa secarik kertas. Usai menemui ratusan warga, Wali Kota Jambi menyegel pintu masuk hotel.
Kertas bertuliskan tangan "Maaf Hotel ini Dihentikan Operasinya" dan ditandatangani Wali Kota Jambi Syarif Fasha langsung ditempelkan wali kota di pintu masuk.
"Hotel ini sudah saya tutup dan dihentikan operasinya," tegasnya dan disambut sorakan ratusan massa seraya meneriakkan takbir.
Fasha menyakinkan massa agar mempercayakan kasus ini ke pihak berwajib. "Percayakan dengan saya, managemen lagi diperiksa polisi," katanya.
Selain itu, massa meminta lampu listrik dimatikan. Tidak lama kemudian, pihak managemen hotel memadamkan lampu, sehingga menjadi gelap gulita.
Usai penyegelan tersebut, akhirnya semua massa membubarkan diri. Namun, ratusan anggota polisi bersenjata lengkap tetap berjaga. (ds)