ABK Taiwan Pembawa Sabu 1,6 Ton marah Saat Ditemui Kapolri dan Menkeu

ABK Taiwan Pembawa Sabu 1,6 Ton marah Saat Ditemui Kapolri dan Menkeu

Herlina, juru bahasa mengungkapkan di hadapan Kapolri dan Menkeu, Tan Mai menyampaikan agar bandar sabu yang berinisial Lao ditangkap. Menurut Tan Mai, Lao masih berada di Cina, tepatnya di Desa Sampien, Kecamatan Ujon, Provinsi Kujien.


Seorang anak buah kapal (ABK) Taiwan berbendera Singapura yang membawa 1,6 ton sabu tampak marah-marah ketika ditemui Kapolri Jendral Tito Karnavian dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Jumat (24/2/2018).

Kapolri dan Menkeu menghampiri empat ABK, setelah tanya jawab dengan para awak media saat konferensi pers terkait penangkapan sabu tersebut di Kawasan Pelabuhan Logistik, Sekupang, Batam.

ABK bernama Tan Mai atau yang dipanggil Cen Maiseng (69) tampak tidak senang dan marah. Dia juga mengungkapkan kata-kata dalam bahasa asing dengan nada tinggi.

Herlina, juru bahasa yang bertugas ketika itu mengungkapkan, di hadapan Kapolri dan Menkeu, Tan Mai menyampaikan agar bandar sabu yang berinisial Lao ditangkap.

Menurut Tan Mai, Lao masih berada di Cina, tepatnya di Desa Sampien, Kecamatan Ujon, Provinsi Kujien.

"Tadi pelaku yang bernama Chen Maiseng sempat tampak marah saat meminta agar Kapolri dan juga menteri menangkap bandarnya. Sebab kata mereka jangan cuma mereka yang membawa saja yang diamankan," kata Herlina.

Dia juga menyampaikan, kemarahan pelaku itu tidak terbendung, karena ia merasa bandarnya juga harus turut ditangkap.

Sebab, yang menerima hasil lebih banyak dari pengiriman sabu itu adalah bandarnya bukan mereka.

"Pelaku sebut bandar yang menyuruh dia mengantar sabu juga harus ditangkap. Dan inisial pelaku bernama Lao yang disebut-sebut pelaku tadi," tambah Herlina.

Herlina menjelaskan, ada tiga orang yang ditangkap adalah satu keluarga.

Yang sempat marah tadi bernama Tan Mai alias Cen Maiseng, di sebelahnya ada anak dan ponakannya.

Sementara satu pelaku lagi adalah tetangganya di tempat tinggal mereka di Cina.

"Dia pada saat itu bukan marah pada Pak Kapolri dan menteri, itu sangkin geramnya pada bandarnya dan keinginannya agar bandarnya juga ikut diamankan atau dicari," katanya. (jt)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel