Cerita misteri dari juru kunci Gunung Kemukus : Laporan SBY berbuah bumerang

Cerita misteri dari juru kunci Gunung Kemukus : Laporan SBY berbuah bumerang

Setelah pidato heroik didepan ribuan politisi Demokrat, SBY ditemani Bu Ani menuju ke Bareskrim buat laporan pengaduan Firman Widjaja Pengacara Setnov.


Cuplikan berita..

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melaporkan pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya, ke Bareskrim Polri, Selasa (6/2/2018). SBY tiba di Bareskrim Polri sekitar pukul 16.50 didampingi Ani Yudhoyono.

"Saya sebagai warga negara yang menaati hukum, tetapi juga ingin mencari keadilan. Secara resmi hari ini saya mengadukan Sdr Firman Wijaya yang saya nilai telah melakukan fitnah dan mencemarkan nama baik saya berkaitan dengan permasalahan e-KTP," kata SBY kepada wartawan seusai membuat laporan. (kompas)

Prolog...

Cerita misteri bisa dikatakan sebagai cerita investigasi, karena biasanya sang tokoh protagonis berusaha untuk mempelajari latar belakang dan segala pengetahuan tentang kejadian yang sedang berlangsung.

Nah jika sudah jelas apa maksud dari cerita meisteri, mari kita simak ceritanya, cerita ini di tulis oleh seoarang analis politik dari juru kunci Gunung Kemukus, so jangan terlalu dipikirkan, sekedar bahan bacaan sebagai teman minum kopi atau teh saja...

Begini ceritanya menurut juru kunci gunung Kemukus..

Analisa mengapa antasari azhar ditunjuk jadi penasihat hukum Firman Widjaja terkait laporan pengaduan SBY. Apa dampaknya jika laporan polisi itu diteruskan ? Seberapa besar kerusakan yg dialami P Demokrat dan SBY akibat dari pelaporan polisi tsb ?

Politik adalah perang tanpa peluru dan meriam, boleh buat apa saja asal tidak ketahuan. Tipu daya, bujuk rayu, suap menyuap, sikut menyikut, kolusi, umpan beracun dst... semua boleh...

Boleh bohong tapi pantang salah, salah= kalah

Adalah kesalahan ketika SBY melaporkan Firman Widjaja

Bukan sebuah kebetulan ketika setnov menyingkap Buku Hitam yg tercantum tulisan di atasnya:

"Justice Collaborator Nazarudin  dan Ibas Ketua Fraksi USD 500,000"

Pesan khusus Setnov terdakwa Perkara Korupsi EKTP di Pengadilan Tipikor untuk SBY, sampai diterima SBY seketika. Sayang, respon SBY reaktif, emosional, tak berpikir jernih. Gegabah. SBY mendramatisasi dan mempolitisir pesan Setnov tsb. Kader PD diundang ke Cikeas...

"This Is My War !"

Setelah pidato heroik didepan ribuan politisi Demokrat, SBY ditemani Bu Ani menuju ke Bareskrim buat laporan pengaduan Firman Widjaja Pengacara Setnov. SBY bermaksud sembunyikan niat sebenarnya: "Cegah nama Ibas menggelinding bak bola salju oleh Setnov dan pengacaranya"
Blunder !

Sangat disesalkan tak ada satu pun politisi P Demokrat menasihati SBY agar tercegah dari langkah blunder politik dengan membuat laporan pengaduan ke Bareskrim. Semua larut dalam histeria genderang perang yang ditabuhkan secara gegabah dan emosional oleh SBY. Gantian SBY masuk perangkap.

Firman Widjaja menunjuk Antasari Azhar sebagai penasihat hukum !

SBY-PD skak mat !

Lho kok skak mat ?

Karrna SBY telah menelan umpan beracun, SBY telah mengobarkan perang yang tak bisa dia menangkan, Kubu Setnov makin diatas angin. Setnov bisa minta vonis bebas pada SBY. Lho kok setnov minta vonis bebas kepada SBY, Memangnya SBY bisa menentukan vonis hakim tipikor ?
Bisa !

Karena 99% vonis hakim tipikor sesuai permintaan/pesanan KPK. Agus Rahardjo ketua KPK adalah orang titipan SBY di KPK. Pilihan hanya pada SBY Mau bebaskan setnov atau...

Penunjukan Antasari Azhar sbg penasihat hukum Firman Widjaja pasti luput dari pertimbangan SBYudhoyono ketika memutuskan melapor ke polisi. Apa pun ceritanya, mayoritas rakyat sudah paham bahwa Antasari Azhar adalah korban kriminalisasi, jebakan dan fitnah 18 tahun penjara.

Semakin lama fakta-fakta tentang ketidakbersalahan Antasari Azhar dalam pembunuhan Nasrudin Direktur PT Rajawali Banjaran semakin terungkap. Kebohongan tak pernah abadi. Kebenaran akan menemukan jalannya sendiri. Kebenaran pasti menang pada saatnya.

Memori rakyat tentang penzaliman terhadap Antasari Azhar yang mustahil dilepaskan keterkaitannya dengan penetapan tersangka Aulia Pohan besan SBY oleh KPK / Antasari kembali disegarkan melalui tampilnya dia sebagai penasihat hukum Firman Widjaja.

Ikon moral (AA) vs Ikon Politik (SBY). Jebakan Batman menjerat Batman, senjata makan tuan.

Bermaksud menunggangi Kasus EKTP berkolaborasi dengan KPK untuk dijadikan senjata menghabisi lawan politik, memenangkan pemilu / pilpres 2019, sekarang datang serangan balik pihak lawan. Setnov bisa minta vonis bebas, Kalau SBY tidak mau ?

Jika SBY menolak permintaan Setnov agar hakim tipikor putuskan vonis bebas, maka ..., Selama beberapa bulan mendatang rakyat Indonesia mungkin disuguhi drama telenovela terhebat yang pernah ada, KPK terpaksa makan anak tuannya sendiri...Buyar semua ambisi / mimpi 2019 -2034

Langkah blunder SBY telah membuka pintu dan sediakan panggung Antasari Azhar untuk berbagi duka nestapa selama jadi napi 18 tahun penjara untuk kesalahan yang tak pernah dia lakukan.

Panggung ini bisa menjadi apa saja sesuai keinginan AA. Media dalam dan LN akan banyak meliput. Mau disanggah 1001 cara, masyarakat lebih percaya kisah kriminalisasi Antasari.

Bahwa sebelum Aulia Pohan besan SBY jadi tersangka KPK, 'kenakalan' Nasrudin hanya sebatas minta dibantu promosi jabatan di BUMN. Bahwa teror, sms gelap, dll dari orang tak dikenal baru dimulai 1 bulan paska Aulia Pohan jadi tersangka.

Fakta bahwa tak ada bukti sms dan telepon gelap teror berasal dari Nasrudin, apalagi telepon teror melalui telepon rumah, telepon rumah Antasari tak diketahui publik, tak diketahui Nasrudin.

Pelaku teror bukan Nasrudin
Pelaku teror pihak lain
Pihak terkait dengan kriminalisasi Antasari. Whuiih !!

Singkat cerita, blunder politik SBY akibat pelaporan Firman Wijaya ke polisi akan menjadi isu utama nasional sebentar lagi, Setnov 2 dan SBY 1.

Pengalihan isu: Pemeriksaan Puan

Tidak materil secara hukum, Hanya sekedar publisitas murahan KPK RI untuk mengalihkan isu korupsi Fraksi P Demokrat. Bahwa korupsi EKTP hulu - hilir hanya mungkin bisa terjadi dan dilakukan oleh politisi partai penguasa yang pada saat itu adalah juga fraksi terbesar/mayoritas di DPR 2009-2014. Partai lain hanya penggembira belaka.

Material Facts dan Clues Proyek EKTP

1. Perubahan Sumber Pembiayaan
2. Kolusi Kontraktor Pemenang Lelang
3. Tekanan Deputi Wapres kepada LKPP agar TIDAK permasalahkan KKN pada Lelang EKTP
4. Pengacauan Pengerjaan Proyek Ektp
5. Penerbitan 4 PERPRES utk Revisi PERPRES No. 26/2009

Tunggu aja tanggal mainnya, Selama ketua KPK masih Agus Rahardjo, Korupsi partai demokrat masih diamankan, nanti kebuka semua hehehe.
Siapa khatibul umam wiranu, Jafar hapsah Partai demokrat apa bukan ?



Nih, siapa tuh yang kenal nama-nama di bawah ini, Info ini ngambil jangan dari keterangan calon tersangka !





Asyik melihat kasus pencemaran nama baik pak sby, Antasari azhar muncul...jangan-jangan malah kasus pembunuhan nasrudin yang terungkap...insya Allah.

Cuplikan berita :

Adik Nasrudin: Yang Bunuh Kakak Saya Orang Besar

Andi Syamsudin Iskandar, adik Nasrudin Zulkarnaen yang terbunuh pada Maret 2009, yakin mantan Ketua KPK Antasari Azhar bukanlah pembunuh kakak kandungnya.

"Tanggal 14 Maret 2006 dari awal saya ada di Makassar, saya tidak yakin Antasari pelakunya," kata Andi dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan MetroTV, Rabu, 24 Agustus 2016.

Andi yakin ada orang besar yang menginginkan kematian bos PT Putra Rajawali Bantaran itu.

"Ada orang besar yang jadi dalang pembunuhan saudara saya. Lebih besar dari Antasari Azhar," ujar Andi. (L6)

Suatu hari thn 2013 saya bersama teman jaksa menjenguk Antasari Azhar di LP Tangerang, Kami sengaja datang pada hari minggu biar tidak rame. Pada saat itu Antasari baru ditolak PK nya. Antasari berkata "Saya hanya bisa bebas jika A dan A tidak lagi dendam sama saya"

Siapa A dan A ?

Antasari: "Saya tidak pernah membunuh orang dan menyuruh membunuh orang. Keluhan saya kepada pimpinan polri ternyata ada yg menunggangi. Saya memang merasa ditekan sama Nasrudin untuk membantu promosi jabatannya di BUMN. Masak hanya gara-gara itu saya menyuruh orang membunuh dia ?"

Orang yang sibuk menuduh orang lain memfitnah tanpa dia mampu menunjukan fitnahnya, tapi hanya karena ketidakmampuannya, kebodohannya atau kepanikannya, itu namanya cebong biru. Cebong keracunan hehehe..



Kalau setiap upaya membongkar kejahatan dibalas dengan tuduhan fitnah, cuma ada tiga kata yang tepat menggambarkan orang picik itu: cebong biru keracunan !

Kalau setiap upaya membongkar kejahatan, trus main ancam, memangnya cuma dia aja yang hebat ?, Bedanya kita manusia beradab bukan kayak mereka yang biadab. Manusia menyelesaikan masalah dengan akal budi. Hanya binatang yang selesaikan masalah dg fisik

Apa mereka tidak berpikir atas fakta ini:

1. Lelang KTP sarat KKN, tapi dipaksa untuk diteruskan...

2. Pekerjaan pencetakan blanko KTP diganggu mafia, tapi sengaja dibiarkan ...

Memang hanya manusia berakal yang bisa menyimpulkan standar ganda pemerintahan sby pada saat itu

Kalau ingin konsisten bela kebenaran jangan partisan, jangan jadi fans. Selama anda orientasinya partai atau orang/tokoh. Jangan sok ngaku memperjuangkan kebenaran. Anda hanya mengejar kepentingan

Sulitkan anda menyimpulkan dari fakta2 sbb :

1. Ektp proyek negara yg strategis
2. Pelaksana pekerjaan proyeknya digugat, dilaporkan ke polisi, diteror, diancam bunuh...pemerintah diam saja...

Hanya di indonesia terjadi
Hanya di proyek ektp
Hanya di era SBY

Fakta;

Pemerintah yang seharusnya melarang, malah mendukung (KKN pada penunjukan pemenang lelang). Pemerintah yang seharusnya mendukung/membantu, malah cuek bebek tak peduli (Paulus Tanos dikerjai habis-habisan oleh mafia)

Kecuali anda cebong (biru), pasti paham. Apa yang dilakukan cebong biru sekarang. Hanya pengalihan isu. Ketika rakyat semua tahu, bergerak mendesak KPK bertindak Agus Rahardjo antek cebong biru pun luluh lantak.

Selama ini kita mengenal hanya satu cebong. Tanpa rakyat sadari di antara kita ada pengkhianat laknat. Cebong yang nyamar jadi manusia Cebong biru. Cebong biru ini karakternya bunglon, Berubah2 warna tergantung sikon, tapi yang pasti cebong biru ini munafikun tingkat dewa
Pilpres dia bantu cebong merah menang dengan curang, RUU pilkada dia nyebrang ke cebong, RUU ormas juga gabung sama cebong.

Sekali cebong memang tetap cebong. Panik karena tersingkap sekejap catatan dari Buku Hitam setnov mencantumkan putra bungsu terima usd 500,000 Lalu lahirlah telenovela penuh dramatisasi kayak film india. Melapor ke polisi karena ini. Tapi dibuat seolah2 karena firman Wheleehe



Ada akun goblok
Dia nyinyir tanya kompas kenapa berkicau tentang putra bungsu bosnya terima suap US$ 500,000 terkait proyek ektp. Saking begonya dia, ga paham bahwa pesan setnov sudah sampai. Sekarang bos besar si goblok itu ga bisa tidur nunggu apa permintaan setnov agar anaknya tak menjadi tersangka

KPK harus periksa Anas Urbaningrum. Lebih gentle jika Anas dengan keinginan sendiri datang ke KPK RI untuk memberi keterangan



Penulis : Rakyat Pribumi @Proksi2000
Disusun ulang oleh : Lem Ban Pit @qentooz sebagai bacaan teman minum kopi atau teh, jadi jangan diambil hati !
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel