Megawati bertemu Jokowi di Istana Batu Tulis Bogor untuk membicarakan dukungan Pilpres 2019

Megawati bertemu Jokowi di Istana Batu Tulis Bogor untuk membicarakan dukungan Pilpres 2019

Megawati menyiapkan menu makan malam berupa masakan kuliner nusantara seperti nasi jambal, ayam bakar balado, gurami bakar, sate ayam, buncis sambal terasi, tumis kangkung dan kerupuk serta nasi goreng pete khas Batu Tulis.

MegaJoko

Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bertemu selama dua jam di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2018). Pertemuan yang diselingi dengan makan malam bersama ini sudah menjadi agenda rutin kedua tokoh ini.

“Beliau berdua saling update terhadap berbagai persoalan nasional dan internasional,” ujar Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, dalam rilis yang diterima Tirto, Rabu (21/2/2018) pagi.

Dari pertemuan ini, yang menarik untuk kesekian kalinya, Megawati yang “menjamu” Jokowi.

Megawati menyiapkan menu makan malam berupa masakan kuliner nusantara seperti nasi jambal, ayam bakar balado, gurami bakar, sate ayam, buncis sambal terasi, tumis kangkung dan kerupuk serta nasi goreng pete khas Batu Tulis.

“Kami semua makan dengan lahap. Ibu Mega dan Pak Jokowi dengan nasi jambalnya, lengkap dengan sate ayam,” ujar Hasto.

Tak hanya sekali ini, Megawati yang menyiapkan menu makanan layaknya tuan rumah saat bertemu dengan Presiden Jokowi. Sinyal-sinyal Megawati ingin menunjukkan posisi politik antara dirinya sebagai Ketum PDIP dan Jokowi yang diusung dari partainya hingga menang Pilpres 2014 masih terlihat.

Hal itu dibenarkan oleh pengamat komunikasi politik Universitas Mercubuana Heri Budianto menanggapi di awal-awal kepemimpinan Jokowi, Megawati sempat berucap Jokowi sebagai "petugas partai".

Pada 22 Oktober 2017, kedua tokoh ini juga pernah mengadakan pertemuan tertutup selama tiga jam di Istana Batu Tulis. Megawati juga menyiapkan menu sayur lodeh untuk Jokowi kala itu.

Dari pertemuan empat mata kedua tokoh ini, meski digelar mendadak tetap terlihat santai karena diselingi makan malam. Hal lain yang menarik, menu-menu makan malam yang disiapkan oleh Megawati memang khusus menu kesukaan Bung Karno, salah satunya sayur lodeh.

Pertemuan pada Selasa malam ini, menurut Hasto, juga terlihat tenang dan santai, sambil bersantap malam.

Hal yang menarik lain, dalam pertemuan informal ini, Jokowi juga terlihat memakai pakaian resmi kepresidenan berupa jas yang biasa dipakai saat acara resmi kenegaraan. Sementara Megawati hanya mengenakan pakaian kasual berupa celana panjang dan atasan ditutup syal hitam.

Hasto mengatakan pertemuan ini membahas topik-topik strategis terkait masalah nasional dan internasional. Namun ia enggan merinci persoalan apa saja yang menjadi bahasan.

“Istana Batu Tulis menjadi saksi sejarah dialog kedua pemimpin. Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Jokowi, secara periodik meluangkan waktu untuk bertemu,” jelasnya.

Menurut Hasto, Istana Batu Tulis menjadi tempat favorit pertemuan kedua tokoh ini. Pasalnya, pertemuan keduanya beberapa kali memang dilakukan di tempat ini.

“Karena tampilan estetika arsitektur nusantara yang dipadukan dengan kontur alam yang asri. Istana Batu Tulis sangat cocok untuk melakukan kontemplasi, apalagi terlepas dari berbagai hiruk pikuk isu politik di Jakarta,” ujar Hasto.

Megawati Bertemu Jokowi untuk Bicarakan Dukungan Capres 2019

Pertemuan ini akan membahas dukungan PDIP untuk Jokowi di Pemilu mendatang. Kedua politikus juga direncanakan membicarakan sosok-sosok yang dianggap mampu menjadi bakal calon wakil presiden.

“Ibu Mega akan bertemu secara periodik dengan Pak Jokowi. Ada momentumnya (untuk deklarasi dukungan),” ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto di kawasan Harmoni, Jakarta, Sabtu (17/2/2018).

PDIP hingga kini belum menetapkan bakal capres dan cawapres yang akan diusung. Pada pemilu 2014, partai itu mengusung Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) sebagai capres dan cawapres.

Menurut Hasto pengumuman dukungan untuk pemilu 2019 akan dilakukan setelah bakal cawapres ditentukan. Ia meyakinkan masyarakat PDIP tetap memberi dukungan faktual kepada Jokowi baik di dalam maupun di luar sistem pemerintahan.

“Jadi tunggu saja,” katanya.

Sejauh ini, sejumlah parpol telah mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi agar kembali menjadi bakal capres di pemilu 2019. Parpol tersebut antara lain Golkar, Nasdem, Hanura, dan PKPI.

Selain Jokowi, bakal kandidat potensial untuk pemilu 2019 adalah Prabowo Subianto. Hingga saat ini belum ada satu pun parpol yang secara resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo termasuk Gerindra, padahal beberapa politikus Gerindra telah menyatakan akan mengusung Ketua Umumnya lagi menjadi kandidat. (t)

*Keterangan Foto
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Batu Tulis, Bogor, Selasa (20/2) malam. FOTO/ Istimewa

Benarkah Musuh Umat Islam: Jokowi dan PDIP ?

Islam dimunculkan kembali sebagai ancaman terhadap keamananan. Maka, didukung kaum fundamentalis Katolik/Kristen, jendral anti Islam dan sekolompok Islam liberal yang bernaung dalam JIL/Salihara.

Dalih-dalih klise dipakai oleh rezim Jokowi, PDIP dan pendukungnya untuk memenggal kebebasan bicara umat Islam. Tentu tujuan jangka panjangnya adalah membuat umat Islam demoralisasi.
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel