Sunny Tanuwidjaja orang terdekat Ahok yang kini menjabat sebagai Dewan Pembina partai PSI

Sunny Tanuwidjaja orang terdekat Ahok yang kini menjabat sebagai Dewan Pembina partai PSI

Ahok pun pernah mengamini bahwa Sunny merupakan stafnya yang diandalkan untuk memberi masukan terutama hal-hal terkait politik. "Sunny itu yang memberi masukan politik. Saya sering diskusi politik sama dia karena dia dulu di CSIS (Center for Strategic and International Studies )," kata Ahok


Mantan staf dan orang terdekat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, Sunny Tanuwidjaja menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Nama Sunny beserta jabatannya tercantum dalam Surat Keputusan yang ditandatangani Menteri Hukum dan Ham, Yasonna Hamonangan Laoly mengenai struktur kepengurusan PSI.

SK tersebut berjudul Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PSI dan bernomor M.HH-19AH.11.01 tahun 2017 tertanggal 26 September 2017. CNNIndonesia.com mendapatkan dokumen itu dari Komisi Pemilihan Umum yang mengunggahnya ke laman infopemilu.kpu.go.id.

Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni mengonfirmasi SK kepengurusan tersebut. "Dokumen itu benar," ujar Antoni kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/2).

Sunny dikenal sebagai salah satu orang terdekat Ahok saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kala itu, Sunny menjabat sebagai staf gubernur dan berkantor di Balai Kota.

Ahok pun pernah mengamini bahwa Sunny merupakan stafnya yang diandalkan untuk memberi masukan terutama hal-hal terkait politik.

"Sunny itu yang memberi masukan politik. Saya sering diskusi politik sama dia karena dia dulu di CSIS (Center for Strategic and International Studies )," kata Ahok di Jakarta, Jumat (8/4/2017).

Menurut Ahok, Sunny dekat dengan sejumlah konglomerat termasuk taipan minyak kelapa dan ekspor kayu Peter Sondakh, bos PT Sinar Mas Franky Wijaya, dan bos Lippo Mochtar Riady.

"Dia dekat sama Lippo. Dia sepupu menantunya Eka Tjipta Widjaja (pendiri Sinar Mas Group, ayah Franky Wijaya)," kata Ahok.

Selain Sunny, ada pula nama Jeffrie Geovanie yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina PSI.

Jeffrie adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah 2014-2019 perwakilan Sumatera Barat. Jeffrie diketahui pernah menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, dan NasDem sebelum menjadi anggota DPD.

Merujuk dari laman minangdiaspora.org, Jeffrie juga merupakan seorang pengusaha hotel dan properti.

Sebelum berbisnis hotel dan properti, Jeffrie pernah bekerja di American Express Bank Ltd Jakarta, Direktur Trego Holdings Ltd Singapore. Riwayat tersebut tercantum dalam laman resmi milik Jeffrie, yakni jeffriegeovanie.id.

Dalam laman yang sama, Jeffrie juga sempat menjadi Direktur Bank Artha Prima Jakarta. Bank Artha Prima sendiri merupakan perusahaan yang berada di bawah payung Artha Graha Connection milik Tommy Winata.

PSI tidak menampilkan nama Suni dan Jeffrie dalam laman resminya, psi.id. Padahal, Suni dan Jeffrie merupakan petinggi partai yang menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai dan Ketua Dewan Pembina Partai.

PSI hanya menampilkan pengurus yang menjabat sebagai ketua umum, ketua-ketua DPP, Sekjen dan para wakil sekjen, serta bendahara umum dan wakilnya.

Hal itu berbeda dengan partai politik pada umumnya yang menampilkan struktur kepengurusan secara lengkap di laman resminya. Misalnya, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Berkarya, dan sejumlah partai lainnya. (gil/cnn)

5 hal yang perlu kamu tahu tentang Sunny Tanuwidjaja

Nama Sunny Tanuwidjaja kerap disebut oleh media setelah ia dicegah oleh Dirjen Imigrasi beberapa waktu lalu terkait kasus dugaan suap pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi yang menyeret nama Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohammad Sanusi.

Belakangan namanya dihubung-hubungkan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Ia disebut-sebut sebagai "teman akrab" Ahok. Tapi benarkah ia adalah sumber kunci untuk menerangkan kasus suap reklamasi Jakarta?

Berikut 5 hal tentang Sunny untuk membantu Anda menjawab seputar isu reklamasi Jakarta:

Berteman dengan Ahok sejak 2009

Menurut Ahok, hubungannya dengan Sunny sudah seperti seorang teman. Hubungan itu terjalin sejak awal perkenalan pada 2009.

Menurut pengakuan Ahok, Sunny awalnya dekat dengannya karena "staf khusus" Ahok itu sedang menulis disertasi untuk gelar doktoralnya di Department of Political Science, Northern Illinois University, Amerika Serikat.

"Dia mau bikin tesis, lama-lama kita kaya temen saja, kan. Dia datang, kita enggak bayar dia gaji. Aku bilang sih dia lebih condong kaya temen. Bisa saja orang sebut staf khusus karena sering bolak-balik ke sini," kata Ahok.

Sunny dikenal memiliki loyalitas tinggi pada Ahok. Bahkan sebelum Ahok memutuskan akan maju menjadi wakil gubernur pun, Sunny sudah ikut bersamanya.

Sunny, kata Ahok, terkesan dengan gaya berpolitik Gubernur DKI Jakarta tersebut. Saking dekatnya, Sunny pernah mengundang Ahok ke Amerika.

"Dia undang saya ke Amerika, 2010 saya baru berangkat ke Amerika. Kembali, saya bilang mau cawagub DKI, dia pengen lihat.” kata Ahok.

Pernah bertemu Mega dan Surya Paloh

Setelah itu, Sunny mengatur jadwal keseharian Ahok pada 2012 lantaran saat itu Ahok tak memiliki staf, termasuk saat bertemu Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Pilkada selesai dan Ahok terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pada 2014, kariernya menanjak menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang menjadi Presiden RI.

Sunny tetap dekat dengan Ahok, tapi ia menolak menyebut Sunny sebagai stafnya.

Berada di lingkaran keluarga konglomerat

Sunny ternyata pernah bekerja pada Peter Sondakh. Peter adalah pengusaha minyak kelapa dan ekspor kayu melalui Rajawali Grup. Dia juga memiliki usaha media. Forbes merilis kekayaan Peter senilai 2,2 juta USD.

Ahok menyebut Sunny juga dekat dengan bos Sinar Mas, Franky Widjaja. Franky adalah anak dari Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group. Dan istri Franky adalah sepupu Sunny.

Jadi direktur LSM yang didirikan Ahok

Ahok mengatakan hingga saat ini Sunny masih menjabat menjadi Direktur Executive dari LSM Centre for Democracy and Transparency (CDT).

CDT merupakan lembaga kajian ilmiah dan opini publik yang didirikan oleh Ahok di Belitung. Lembaga tersebut berdiri sejak 2007.

"Saya kan tidak boleh lagi pegang ormas, jadi saat dia datang dan bilang mau ambil doktor ilmu politik, ya saya kasih semua LSM ke teman-teman saya," kata Ahok.

Selain tertarik pada aktivitas Ahok, Sunny juga gemar menulis alias nge-blog. Tulisannya bisa dilihat di kolom Jakartabeat. Sayangnya terakhir dia menulis kolom pada 2011 tentang politik pada 2010. (rpl)

Jeffrie Geovanie

Selain Sunny, nama beken lainnya adalah Jeffrie Geovanie yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina PSI. Jeffrie adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah 2014-2019 perwakilan Sumatera Barat. Jeffrie dikenal sebagai kutu loncat dalam dunia politik. Pengusaha ganteng ini diketahui pernah menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, dan NasDem sebelum menjadi anggota DPD.

Merujuk dari laman minangdiaspora.org, Jeffrie juga merupakan seorang pengusaha hotel dan properti.

Sebelum berbisnis hotel dan properti, Jeffrie pernah bekerja di American Express Bank Ltd Jakarta, Direktur Trego Holdings Ltd Singapore. Riwayat tersebut tercantum dalam laman resmi milik Jeffrie, yakni jeffriegeovanie.id.

Dalam laman yang sama, dikutip dari CNNIndonesia.com, Jeffrie juga sempat menjadi Direktur Bank Artha Prima Jakarta. Bank Artha Prima sendiri merupakan perusahaan yang berada di bawah payung Artha Graha Connection milik Tommy Winata.


PSI tidak menampilkan nama Sunny dan Jeffrie dalam laman resminya, psi.id. Padahal, Sunny dan Jeffrie merupakan petinggi partai yang menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai dan Ketua Dewan Pembina Partai.

PSI hanya menampilkan pengurus yang menjabat sebagai ketua umum, ketua-ketua DPP, Sekjen dan para wakil sekjen, serta bendahara umum dan wakilnya.

Hal itu berbeda dengan partai politik pada umumnya yang menampilkan struktur kepengurusan secara lengkap di laman resminya. Misalnya, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Berkarya, dan sejumlah partai lainnya.
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel