Rupiah mata uang yang sempat mencatat kinerja terbaik kini harus tersungkur

Rupiah mata uang yang sempat mencatat kinerja terbaik kini harus tersungkur

Rupiah adalah salah satu mata uang di Asia yang sangat terpengaruh pada kepemilikan asing pada pasar obligasi. Sehingga, ketika ada sentimen eksternal, maka rupiah adalah salah satu mata uang di kawasan yang langsung dilepas oleh investor asing.


Mata uang yang sempat mencatat kinerja terbaik dalam setidaknya 20 tahun terakhir kini harus tersungkur. Ya, mata uang tersebut adalah rupiah, yang pada pekan lalu saja anjlok ke titik terendah dalam dua tahun.

Mengutip Bloomberg, Selasa (6/3/2018), rupiah adalah salah satu mata uang di Asia yang sangat terpengaruh pada kepemilikan asing pada pasar obligasi. Sehingga, ketika ada sentimen eksternal, maka rupiah adalah salah satu mata uang di kawasan yang langsung dilepas oleh investor asing.

Dalam sebulan terakhir, nilai tukar rupiah merosot 1,6 persen. Berangkat dari kenyataan itu, rupiah adalah mata uang dengan kinerja terburuk di Asia dan ketiga terburuk di antara 24 mata uang negara-negara berkembang emerging markets di seluruh dunia.

Nilai tukar rupiah tumbang sejalan dengan aksi jual yang dilakukan investor asing pada pasar saham dan obligasi. Rupiahjuga melemah lantaran volatilitas pada pasar ekuitas karena ekspektasi kenaikan suku bunga AS.

Indeks Bloomberg JPMorgan Asia Dollar Index yang mengukur pergerakan 10 mata uang Asia terhadap dollar AS menguat 6,7 persen tahun lalu. Ini adalah penguatan tahunan terbesar sejak indeks tersebut diluncurkan pada tahun 1994 silam.

Mata uang di negara-negara kawasan Asia terpuruk lantaran penguatan dollar AS. Nilai tukar dollar AS menguat setelah Gubernur bank sentral AS Jerome Powell menyampaikan testimoni dengan nada agresif dan optimis di hadapan Kongres AS.

Pemaparan Powell mengenai kuatnya pertumbuhan ekonomi AS memicu spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate sebanyak 4 kali pada tahun ini.

Pada pekan lalu, modal asing ditarik dari pasar obligasi Indonesia sebesar 1,02 miliar dollar AS. Ini adalah arus modal keluar alias capital outflow terbesar sepekan sejak Novembar 2016. Pada periode yang sama, aksi jual investor asing di pasar ekuitas tercatat mencapai 186 juta dollar AS. Namun demikian, tak hanya rupiah yang menderita.

Data menunjukkan, pada bulan lalu, nilai tukar peso Filipina anjlok ke titik terendah sejak Juli 2006. Sementara itu, masih pada bulan Februari 2018, nilai tukar won Korea Selatan dan rupee India merosot ke titik terendah dalam tiga bulan.
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel