Cerita Fiksi Menguak Sisi Gelap Bisnis Taipan Pemilik Grup Besar Yang Kaya Raya (1)

Cerita Fiksi Menguak Sisi Gelap Bisnis Taipan Pemilik Grup Besar Yang Kaya Raya (1)

Cerita fiksi adalah karya sastra yang berisi cerita rekaan atau didasari dengan angan-angan (fantasi) dan bukan berdasarkan kejadian nyata, hanya berdasarkan imajinasi pengarang.


Sebelum melangkah jauh membaca Cerita ini, alangkah baiknya pahami dulu apa yang dimaksud dengan cerita fiksi.

Cerita fiksi adalah karya sastra yang berisi cerita rekaan atau didasari dengan angan-angan (fantasi) dan bukan berdasarkan kejadian nyata, hanya berdasarkan imajinasi pengarang.

Imajinasi pengarang diolah berdasarkan pengalaman, wawasan, pandangan, tafsiran, kecendikiaan, penilaiannya terhadap berbagai peristiwa, baik peristiwa nyata maupun peristiwa hasil rekaan semata.

Cerita ini kami copas dari beberapa tulisan Online, dan karena ceritanya panjang maka kami bagi dalam beberapa episode. Cerita hasil copas ini juga kami edit tulisan / bahasanya agar lebih enak dibaca dengan tak mengurangi makna dari cerita itu sendiri. Sedangkan penulis Cerita ini konon bernama John, entah nama asli atau nama samaran 🆚

Episode pertama..
Jika ada kesamaan nama dan tepat hanyalah kebetulan, bukan kesengajaan ðŸ†š

Mochtar Riady, James Riady dengan Lippo Group nya, adalah nama yang saya sangat kagumi. Seorang pria terhormat, murah hati, kaya raya dan penginjil yang disegani.

Lie Yi Lian Dje. Lie berarti ramah, Yi memiliki karakter yang baik, Lian adalah kejujuran, sedangkan Dje adalah memiliki rasa malu. Bagus, tapi tidak cukup untuk membantu saya jadi sukses.  Demikian pepatah terkenal dari Lie Mo Tie ( Mochtar Riady).

Satu hal yang sedikit banyak ada manfaatnya adalah kata-kata Mengejar dan menunggang kuda.Yang artinya adalah menumpang pada orang yang lebih sukses untuk mempercepat kesuksesan kita.

Contohnya adalah saat Mochtar memanfaatkan kepercayaan om Liem (Liem Sioe Liong) untuk menjadi kaya raya. Tapi ini belum cukup. Sayapun terus berdoa agar diberikan petunjuk, supaya bisa menjadi sukses seperti Mochtar Riady. Seorang hamba Tuhan dan pengusaha besar yang sangat sukses.

Hingga akhirnya, doa saya itu terjawab. Terjawab melalui cara yang sama sekali tidak saya duga. Lippo berbisnis dengan keluarga saya. Tepatnya om saya.

Kami sangat exited mendengar kabar itu. Om juga tiap hari membanggakannya pada kami. Saat akhirnya kami diundang oleh James untuk bertemu dengannya, betapa girang hati kami.

Helikopter, Rols Royce dan Bangunan yang megah mempesona kami. Sesuai dengan gambaran kami terhadap para Riady. Kami disambut hangat oleh James. Dia orangnya ramah dan menyenangkan. Jadinya kami mau saja diajak join bisnis.

Waktu berlalu dan kami kehilangan bisnis keluarga kami. Bisnis yang dirintis susah payah oleh Opa. Semua diambil Lippo tanpa kami sadari. Perlu waktu lama bagi kami untuk menyadari kalau kami sudah dikerjai. Dikerjai dengan sangat rapih tanpa melanggar hukum. AND CLEAN istilahnya.

Disanalah saya baru sadar seperti apa rupa Lippo yang sesungguhnya. Tehnik bisnis dia yang sesungguhnya. Dan jawaban yang saya cari selama ini, yaitu cara sukses ala Lippo.

Untuk pertama kalinya dalam hidup saya. saya mengetahui tehnik bisnis yang begitu licin dan kejam.

Teknik ini terus ada di kepala saya selama bertahun-tahun, hingga saya tidak tahan lagi dan harus menumpahkannya. Tapi tiap kali saya ingin mempraktekannya, hati nurani saya selalu menghalangi. Maka itu, saya putuskan untuk menuliskannya dalam sebuah buku.

Karena tidak ada yang mau menerbitkan, dan ketakutan saya untuk menyebut nama asli saya disini, maka biarlah pengetahuan ini saya bagikan secara Cuma-Cuma.

Cara kerja Bisnis Lippo Dulu saya pikir, Lippo itu adalah bisnisnya property dan bank. Tapi setelah berbisnis dengan mereka, ternyata semua itu hanya topeng.

Pada dasarnya, bisnis lippo dapat dibagi dua. Yaitu bisnis normal dan bisnis manipulasi. Kedua bisnis ini saling berkolaborasi satu sama lain.

Bisnis normal akan menjadi pembuka jalan, dan bisnis manipulatif akan memanennya. Demikian sebaliknya, bisnis manipulatif akan membuka jalan bagi bisnis normal mereka.

Contoh :
Pada jaman jayanya, Lippo Bank adalah salah satu bank besar yang sangat disegani di Indonesia dengan berbagai produk kreatifnya. Tapi Bank ini memiliki sisi gelap, karena digunakan oleh pemiliknya untuk merampas bisnis orang lain.

Misalnya, jika anda adalah seorang pebisnis sukses yang memiliki rekening di Lippo dan memiliki perputaran keuangann yang baik, maka anda akan langsung masuk radar mereka.

Semua data anda akan dikumpulkan. Setelahnya anda akan ditawarkan kredit, untuk memancing anda membuka isi perut anda (rahasia bisnis). Setelah rahasia anda terbongkar, Lippo akan membuat bisnis tiruan.

Setelah itu, supplier anda akan diajak untuk jangan mensupply pada anda dengan iming-iming kredit. Demikian juga dengan pelanggan anda.

Akibatnya, bisnis anda akan tercekik dan mati. Saat itulah dia datang sebagai pahlawan untuk membelinya. Setelah dibeli, dia akan mengucurkan kredit besar untuk bisnis ini, meluncurkannya ke pasar saham dan mengambil untung besar dengan menggoreng sahamnya.

Saham yang digoreng inipun nanti setelah harganya mahal akan dia jual. Pas dia jual, harga akan jatuh ke titik nadir. Setelahnya dia beli lagi dengan harga murah. Begitu terus sampai minat masyarakat pada saham ini hilang.

James Riyadi Pemilik Lippo Grup Berdasarkan contoh itu, dapat disimpulkan bahwa bisnis Bank Lippo adalah bisnis normal yang digunakan untuk bisnis manipulatif, yang kemudian membuat Lippo memiliki bisnis normal hasil rampasan, yang digunakannya lagi untuk memanipulasi investor agar berinvestasi padanya dan mencuri uang mereka.

Untuk melakukan ini, mereka memerlukan senjata. Apa saja senjata itu ? dilaanjutkan pada cerita berikutnya agar anda tak lelah membaca.

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel