Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyoroti banyaknya tenaga kerja China di balik insiden jatuhnya helikopter di Morowali. Manajemen PT IMIP, perusahaan yang menyewa helikopter tersebut, menyatakan mereka mempekerjakan sekitar 3.000 warga China di antara 21 ribu warga Indonesia.
Enam penumpang helikopter tersebut merupakan WN China. Namun PT IMIP menyatakan para penumpang bukan pekerja di PT IMIP.
Koordinator Media Relation PT IMIP Dedy Kurniawan menjelaskan keenam orang tersebut adalah kru sebuah rumah produksi di China. Mereka datang ke kawasan PT IMIP sekitar 3 hari sebelum kejadian.
"Mereka datang ke sini untuk membuat video documenter, semacam company profile perusahaan-perusahaan Tiongkok yang ada di sini. Setelah tiga hari mereka ambil gambar dan foto di sini. Tadi pagi itu rencana mau balik via bandara Kendari-Makasar-Jakarta terus lanjut ke Tiongkok," kata Dedy saat dihubungi detikcom lewat telepon, Jumat (20/4/2018).
PT Indonesia Morowali Industrial Park, Morowali, Sulawesi Tengah (website PT IMIP) |
Dia menambahkan kedatangan keenam kru rumah produksi dari China ini atas permintaan investor dari China, bukan PT IMIP.
"Dari pihak Tiongkok. Dari Tsingshan Group. Kami PT IMIP hanya fasilitator. Kan kebetulan yang beroperasi di dalam kawasan kami ini kan para investor-investor Tiongkok. Begitu," jelasnya.
"PT IMIP ini adalah perusahaan patungan antara Tsingshan Group Tiongkok dan Bintang Delapan Group Indonesia," sambung Dedy. Dia membenarkan ribuan WN China yang bekerja di kawasan PT IMIP, tapi persentasenya tidak lebih banyak daripada WN Indonesia.
"Untuk karyawan Tiongkok berkisar antara 2.500 hingga 3.000 orang. Sementara Indonesia, itu data terakhir sampai 2 hari lalu, jumlahnya mencapai 21.662 orang," ujarnya.
PT IMIP merupakan perusahaan pengelola kawasan industri pertambangan, khususnya bahan mineral nikel.
PT Indonesia Morowali Industrial Park, Morowali, Sulawesi Tengah (website PT IMIP) |
Dikutip dari situs resmi PT IMIP, awalnya Shanghai Decent Investment (Group) Co Ltd bekerja sama dengan PT Bintang Delapan Investama mendirikan PT Sulawesi Mining Investment (SMI) di Indonesia. Pada 2009, mulai dilakukan pengembangan terhadap tambang nikel seluas hampir 47.000 hektare di Kabupaten Morowali.
PT IMIP sendiri didirikan pada 19 September 2013. PT IMIP mengantongi Izin Prinsip 263/1/IP-PB/PMA/2015, Izin Lokasi lewat Keputusan Bupati Morowali No 188.4.45/KEP.0305/ADPUM/2014, serta Izin Lingkungan lewat Keputusan Gubernur No 660/575/BLHD-GST/2015.
Pemegang saham terbesar di PT IMIP adalah Shanghai Decent Investment (Group) 49,69%, diikuti PT Sulawesi Mining Investment 25%, dan PT Bintang Delapan Investama 25,31%. (dtk}
Penelusuran Code Lab News siapakah di belakang PT Bintang delapan ini ?
Sayangnya oleh situs aslinya RimaNews berita tersebut sudah di hapus, Code Labs mendapat jejaknya dari laman Facebook
Meminta Pemerintah untuk Melakukan Evaluasi dan Mendesak agar PT.Bintang Delapan Mineral/PT. Sulawesi Mining Investment Bertanggungjawab Atas Hilangnya Hak Hidup Petani Bahomakmur