Elektabilitas Jokowi sudah 'going down', Program infrastruktur tak bisa mengangkat

Elektabilitas Jokowi sudah 'going down', Program infrastruktur tak bisa mengangkat

Menurut hasil survei Median, elektabilitas Jokowi sekarang sudah 36 persen. Survei tersebut dilakukan sebelum harga BBM naik, premium hilang di pasaran, kasus Sukmawati, dan sebelum dikeluarkannya Perpres nomor 20 Tahun 2018


Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menyebut elektabilitas Jokowi sudah menurun. Padahal Jokowi adalah petahana yang bakal kembali berlaga di ajang pemilihan presiden.

Partai Gerindra pun satu suara dengan Amien Rais yang menyebut elektabilitas Jokowi turun jelang Pilpres. Dengan kondisi itu bahkan diprediksi partai koalisi Jokowi akan beralih.

"Iya (sependapat dengan Amien Rais). Saya rasa partai-partai pun yang mendukung Pak Jokowi awalnya, akan mempertimbangkan tentang penurunan elektabilitas. Saya rasa besar kemungkinannya (partai pendukung akan beralih) kalau elektabilitas Pak Jokowi akan turun terus," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono Selasa (24/4/2018).

Ferry kemudian memaparkan bahwa perolehan elektabilitas Jokowi memang sudah 'going down' sejak jauh-jauh hari. Menurutnya, elektabilitas Jokowi akan terus menurun terlebih dengan dikeluarkannya Perpres tentang Tenaga Kerja Asing.

"Jadi menurut hasil survei Median, elektabilitas Pak Jokowi sekarang sudah 36 persen. Survei tersebut dilakukan sebelum harga BBM naik, premium hilang di pasaran, kasus Ibu Sukmawati, dan sebelum dikeluarkannya Perpres nomor 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing. Sehingga kami berpendapat elektabilitas Pak Jokowi akan terus merosot," sebutnya.

Senada dengan Ferry, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menyebut Jokowi akan sulit memenangkan Pilpres 2019 dengan elektabilitasnya saat ini. Pasalnya, Riza menilai, Jokowi sebagai petahana tidak ada peningkatan secara signifikan pada elektabilitasnya selama tiga tahun menjabat.

"Tiga tahun menjabat kan harusnya ada peningkatan yang signifikan. Bahkan banyak survei menyampaikan (elektabilitas Jokowi) masih di bawah 20 (persen). Kalau petahana dengan segala kelebihan, kekuasaan, dan sebagainya itu jauh di bawah 70 (persen), di bawah 65 (persen), semakin dekat ke pemilu menurut saya berat Pak Jokowi memenangkan Pilpres," tutur Riza.

Riza pun meragukan bahwa Jokowi akan mampu mendongkrak kembali elektabilitasnya di sisa masa jabatannya. Sebab, menurutnya, program infrastruktur yang dicanangkan Jokowi dinilai tak cukup untuk mengangkat elektabilitas.

"Nah, untuk mendongkraknya saya meragukan. Karena justru waktu yang tersisa setahun ini tidak mudah mengangkat masalah-masalah ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tidak mudah diangkat. Program yang dibuat oleh Pak Jokowi itu kan program jangka panjang," jelasnya.

"Dengan infrastruktur itu nggak bisa mengangkat (elektabilitas) dengan cepat. Infrastruktur itu punya dampak baru 10-12 tahun (kemudian)," tutup Riza.


Sebelunya Amien Rais menunjuk foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengisi ceramah di Balai Kota. Amien menyebut elektabilitas Jokowi terus turun.

"Ini (menunjuk foto Jokowi) elektabilitasnya sudah going down. Kata ahli, para survei, itu seorang incumbent, sekarang petahana, kalau di bawah 50 persen, itu untuk menang kembali seperti is impossible. Tapi kalau Ibu peduli negeri, partai Islam juga cuma leyeh-leyeh, is impossible," ujar Amien di depan para ustazah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/4).

Dari berbagai sumber yang dirangkum(ndtk)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel