Elektabilitasnya melorot, Jokowi seperti berharap ada sumur air di tengah padang pasir yang gersang

Elektabilitasnya melorot, Jokowi seperti berharap ada sumur air di tengah padang pasir yang gersang

Nah kalau di DKI kita diberi oleh Allah keajaiban itu, insya Allah tahun depan akan ada keajaiaban yang lebih besar lagi," kata Amin


Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memprediksi jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak akan bisa menang di Pilpres 2019 mendatang.

Dilansir TribunWow.com dari KompasTV pada Selasa (24/4/2018), hal itu disampaikan Amien Rais pada acara Uztazah Peduli Negeri di Balai Kota Jakarta.

Dalam acara tersebut, tampak pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Amien Rais mengatakan jika elektabilitas Jokowi saat ini semakin menurun.

Amien Rais juga mengatakan jika dalam acar pengajian itu harus disisipi politik.

"Saya mohon ya ini kita jangan kehilangan momentum ini, ini baru jelang pilpres, ustazah kalau peduli negara.

Pengajian, disisipkan politik itu harus, harus kalau gak lucu.

(Menunjuk foto Jokowi) ini elektabilitasnya sudah going down going down and down," kata Amien Rais.

Menurutnya, elektabilitas petahana yang semakin turun membuat kontestasi politik Jokowi di Pilpres 2019 seperti sebuah mission impossble.

"Kalau di bawah 50 persen itu untuk menang kembali itu seperti mission impossible," imbuh Amien.

Dalam kesempatan tersebut, Amien Rais juga menyoroti soal Pilkada DKI.

Menurutnya, Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah sebuah keajaiban.

"Pilkada tahun lalu sesungguhnya penuh keajaiban," ujar Amien Rais dikutip Kompas.com.

Amien Rais menyebut apabila kelompok-kelompok islam memiliki jaringan yang baik.

Sehingga meski secara survei Anies-Sandi kalah dari Ahok, namun yang menang akhirnya bukan Ahok.

Amien Rais mengungkapkan jika Pilkada DKI 2017 dan kemenangan Anies-Sandi merupakan wujud miniatur dan bisa diulang pada Pilpres 2019 mendatang.

"Nah kalau di DKI kita diberi oleh Allah keajaiban itu, insya Allah tahun depan akan ada keajaiaban yang lebih besar lagi," sambung Amien Rais.

Sementara itu, menurut beberapa survei, Jokowi masih lebih unggul dari Prabowo.

Elektabilitas PDIP juga masih bagus.

Survei yang dilakukan Populi Center yang menempatkan Jokowi pada angka 52,8 persen dan Prabowo Subianto pada angka 15,4 persen.

Sedangkan hasil survei Litbang Kompas: Jokowi 55,9 persen, Prabowo 14,1persen, Gatot 1,8 persen.

Sementara hasil survei Poltracking, elektabilitas PDIP berada pada kisaran 26,5 persen, sedangkan Gerindra berada pada urutan kedua 13,4 persen.

Presiden Jokowi kembali akan beralaga dalam kontestasi politik Pilpres 2019.

Jokowi dideklarasikan oleh PDIP melalui Rakornas di Denpasar, Bali pada 23 Februari 2018.

Saat itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menggunakan hak perogratifnya dengan menunjuk langsung Jokowi sebagai capres.

Sebagai lawannya, saat ini baru muncul nama Prabowo Subianto.

Parbowo resmi dideklarasikan oleh partai Gerindra melalui Rakornas di Hambalang pada 11 April 2018.

Sejumlah partai telah bergabung dengan Jokowi, begitu pula dengan Prabowo.(tn)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel