Jika Jokowi Vs Prabowo, Demokrat Akan Dukung Jokowi, Banyak yang tak suka Pilih Prabowo

Jika Jokowi Vs Prabowo, Demokrat Akan Dukung Jokowi, Banyak yang tak suka Pilih Prabowo

Demokrat juga masih membuka pintu berkoalisi dengan Gerindra asalkan Prabowo tidak maju sebagai calon presiden.


Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, Demokrat tidak yakin Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bisa mengalahkan petahana Joko Widodo dalam Pemilu Presiden 2019.

Oleh karena itu, jika Jokowi kembali harus head to head melawan Prabowo seperti Pilpres 2014, Demokrat akan memilih mendukung petahana.

"Kami menilai Pak Prabowo tidak akan mampu menantang Jokowi, Demokrat tentu akan memilih mendukung Pak Jokowi kalau tak ada poros ketiga," kata Ferdinand kepada Kompas.com, Selasa (17/4/2018).

Baca juga: Demokrat: SBY Ingin Prabowo Jadi "King Maker"

Pilihan Demokrat mendukung Jokowi dinilai wajar karena sebagai partai politik memilih mendukung calon yang kemungkinan menangnya lebih besar.

Ia mengakui, Demokrat ingin kembali masuk ke pemerintahan.

"Kalau kami tidak masuk ke pemerintahan, kemungkinan kami berbuat untuk bangsa ini kan kecil," katanya.

Kendati demikian, Ferdinand mengatakan bahwa partainya terus mengupayakan untuk membentuk poros ketiga di luar koalisi Jokowi dan Prabowo.

Demokrat masih berharap PAN dan PKB, yang belum menentukan sikap ke poros Jokowi atau Prabowo, bisa diajak membuat poros ketiga.

Ferdinand juga menilai, lima parpol yang sudah menyatakan mendukung Jokowi saat ini bisa juga mengalihkan dukungannya.

"Dalam politik, semuanya dinamis. Poros ketiga masih mungkin terbentuk," kata Ferdinand.

Selain itu, Demokrat juga masih membuka pintu berkoalisi dengan Gerindra asalkan Prabowo tidak maju sebagai calon presiden.

Menurut Ferdinand, Gerindra bisa mengusung tokoh di luar Prabowo yang berpeluang besar mengalahkan petahana.

"Kita butuh sosok baru yang bisa jadi penantangnya Pak Jokowi," katanya. (K1)

Demokrat: Banyak yang Tak Suka Jokowi, tapi Tidak Mau Pilih Prabowo

Ferdinand Hutahaean meyakini, langkah partainya untuk membentuk poros alternatif di luar koalisi Joko Widodo dan Prabowo Subianto masih terbuka lebar.

Hal ini diketahui setelah Partai Demokrat berkeliling menyerap aspirasi masyarakat.

"Kami menemukan fakta lapangan banyak yang tidak suka Jokowi, tapi tidak mau pilih Prabowo," kata Ferdinand kepada Kompas.com, Selasa (17/4/2018).

Menurut Ferdinand, temuan partainya ini diperkuat dengan data sejumlah hasil survei. Masih banyak masyarakat yang belum menentukan calon presiden pilihannya.

"Undecided voters masih sangat tinggi. Mungkin itu lah mereka, tidak suka dengan Pak Jokowi, tapi enggan ke Pak Prabowo," kata mantan relawan Jokowi di pilpres 2014 ini.

Oleh karena itu, Ferdinand menilai, perlu ada poros ketiga yang mengusung calon alternatif di luar Jokowi dan Prabowo.

Menurut dia, saat ini Demokrat masih terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai seperti PAN dan PKB.

Ia mengakui, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebelumnya sudah menyatakan partainya mendukung Jokowi.

Namun, dukungan itu masih bersyarat karena mengharuskan Muhaimin menjadi cawapresnya.

Jika Muhaimin tidak dipilih, maka bisa jadi PKB akan menarik diri dari koalisi Jokowi. Hal serupa juga bisa terjadi dengan partai-partai pendukung Jokowi lainnya.

"Politik itu kan sangat dinamis sekali, bisa berubah terus sampai pendaftaran ke KPU Agustus nanti," kata dia.

Terkait calon yang akan diusung seandainya poros ketiga terbentuk, menurut dia, hal itu bisa dibicarakan bersama.

Namun, ia mengakui bahwa Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menjadi salah satu opsi.

"AHY sebenarnya kita persiapkan di 2024, meski kita tidak mengabaikan kemungkinan di 2019," ucap Ferdinand. (K2)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel