Acara penghujung Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/04/2018) malam, diwarnai perdebatan seru antara Dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung dengan politisi Partai Nasdem, Akbar Faisal.
Closing statement Rocky Gerung jadi kontroversi yang mengatakan kitab suci adalah hal yang fiksi. Dan itu berbeda dengan fiktif. Menurut Rocky Gerung saat ini kata fiksi dianggap negatif karena dibebani kebohongan, sehingga fiksi itu selalu dimaknai sebagai kebohongan.
Pernyataan dosen filsafat Universitas Indonesia Rocky Gerung soal 'kitab suci fiksi' menjadi perdebatan di media sosial, dari yang mendukung maupun menentangnya.
Awalnya, Rocky mengatakan, "Waktu kita sebut fiksi, di kepala kita itu adalah fiktif. Fiction itu kata benda, yaitu literatur, selalu ada pengertian literatur dalam kata fiksi. Tapi karena dia diucapkan dalam forum politik, maka fiksi dianggap buruk."
"Fiksi itu sangat bagus. Dia adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi, itu fungsi dari fiksi.... Jadi kalau Anda bilang itu fiksi lalu kata itu jadi pejoratif, itu artinya kita ingin anak-anak kita tidak lagi membaca fiksi. Karena dua bulan ini kata fiksi itu jadi kata yang buruk. Kitab suci itu fiksi atau bukan?" kata Rocky lagi sambil mengambil jeda, yang diikuti oleh tawa tertahan dan cemas dari penonton di sekitarnya.
"Siapa yang berani jawab?," dia bertanya lagi, diikuti tawa penonton.
Rocky Gerung kemudian menjawab sendiri, "Kalau saya pakai definisi 'fiksi itu mengaktifkan imajinasi', kitab suci itu adalah fiksi, karena belum selesai, belum tiba. Babad Tanah Jawi itu fiksi. Jadi ada fungsi dari fiksi untuk mengaktifkan imajinasi, menuntun kita untuk berpikir lebih imajinatif, sekarang kata itu dibunuh oleh politisi. "
Tuhan menciptakan fiksi, supaya manusia berimajinasi. #BerbagiPagi— Rocky Gerung (@rockygerung) April 11, 2018
"Dari sekarang kita mau pastikan bahwa fiksi itu baik, yang buruk itu fiktif. Bisa bedain nggak tuh? Kalau saya bilang 'kitab suci itu fiktif', besok saya dipenjara, tapi kalau saya bilang 'kitab suci itu fiksi', saya punya argumen, karena saya berharap terhadap eskatologi dari kitab suci," kata Rocky lagi.
Lewat cuitannya, ahli bahasa Indonesia Ivan Lanin pun urun rembug soal perbedaan antara 'fiksi' dan 'fiktif' yang menurutnya tidak ada.
Kata 'fiksi' pun menjadi salah satu topik yang populer di Twitter.Fiksi itu fiktif. Nomina fiksi dan adjektiva fiktif dapat menghibur atau menipu.— Ivan Lanin (@ivanlanin) April 11, 2018
- fiksi: (1) prosa khayalan; (2) pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.
- fiktif: bersifat fiksihttps://t.co/bWADKFihSV
Di Spredfast, tercatat, dalam 15 jam terakhir, penggunaan kata 'fiksi' meningkat hampir 2.500% dengan digunakan di lebih dari 21.000 cuitan.
Tanggapan dari warganet pun berdatangan, baik yang mendukung maupun menentang pernyataan Rocky tersebut.
— La Gone (@Gonebima) April 10, 2018
Gini bong: Hestek #2019GantiPresiden ➡️ ini FIKSI (blum terjadi tp ada destinasi yg dituju)#2019GantiPresiden tapi dukung petahana ➡️ ini FIKTIF (Kebohongan)— #2019GantiPresiden 👍 (@maspiyuuu) April 11, 2018
Hasil Pilpres ternyata #2019GantiPresiden ➡️ ini FAKTUAL
Ada yang menilai bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Rocky Gerung tersebut sebenarnya tak berbeda dengan yang disampaikan oleh Ahok, yang kemudian dipenjara atas tuduhan menista agama atau dengan puisi Sukmawati, yang belakangan dilaporkan ke polisi.Hny krn ada bait puisi yg menyentil tentang pengeras suara..puisi Gus Mus yg dibacakan Ganjar klian framing itu bentuk penistaan agama— Daniel (@Dan1eL_Pu) April 11, 2018
Ini si Rocky Gerung yg jls2 mengatakan Kitab Suci adlh fiksi klean bela membabi buta.
Otak klian memang sakit !.
Jika yang bicara Kitab Suci itu fiksi adalah Rocky Gerung, pasti umat 212 mengaminkannya.— Eko Kuntadhi (@eko_kuntadhi) April 10, 2018
Yuk, taruhan...
Jika ada mengatakan tidak ada yang salah dengan bahasa filsuf soal Kitab suci adalah fiksi. Artinya tidak ada juga yang salah tentang bahasa budayawan yang berpuisi tentang konde.-MLT-— makLambeTurah (@makLambeTurah) April 11, 2018
Jadi Ahok dipenjara hanya karena kitab fiksi????????? https://t.co/DNLuNKPWeE— MunawarKhalilSahlan (@mkhalils) April 11, 2018
Dan sebagian warganet juga menjadikan kesempatan ini sebagai bagian dari humor.Salman Rusdie seorang Filsafat dan penulis dari India yg pernah menguncang dunia setelah pernytaaan kontraversi nya menyebutkan kalau ayat suci Alquraan adalah ayat fiksi atau ayat2 syaitan ,lantas apa bedanya dengan apa yg telah disampaikan oleh si @rockygerung kemarin .?— David Ridwan Betz (@davidridwanbetz) April 11, 2018
Sesungguhnya yang fiksi hanyalah sepeda pic.twitter.com/lAefcBIupx— Fediora Gaska (@gaskafedi) April 11, 2018
slip gaji itu fiksi— YANDI (@irfyandi) April 11, 2018
fiction ialah fiksi.— mosmod the tedious (@_morsmode) April 11, 2018
action ialah aksi.
nation ialah nasi.
function ialah f(x).
Kangen itu fiksi. Bersamamu itu imajinasi.— ndik! (@ddycw) April 11, 2018
Sudut pandang yang kurang lebih sama juga diambil oleh pengamat politik dari The Habibie Center, Rahimah Abdulrahim, yang mengatakan: "Kita berdebat, ya sudah, kalau dia punya pendapat seperti itu, ya biarkan dia punya pendapat seperti itu. Tidak semua adalah mencoba menghina agama."
"Setiap hari akan ada pernyataan kontroversial, siapapun itu. Kebetulan dia punya platform untuk menyampaikan pendapatnya, ya sudah, tidak perlu dihujat, tidak usah diiyakan, tidak usah dibenarkan," kata Rahimah.