Penghafal 30 juz Alquran akan lolos seleksi penerimaan anggota Polri

Penghafal 30 juz Alquran akan lolos seleksi penerimaan anggota Polri

Polda Jawa Timur, misalnya, menjamin peserta yang bisa menghafal Alquran hingga 30 juz akan langsung lolos seleksi penerimaan anggota Polri.


Mulai tahun ini, beberapa kepolisian daerah di Indonesia menetapkan syarat baru dalam menyeleksi anggota barunya dengan akses khusus bagi pendaftar yang hafal Alquran.

Polda Jawa Timur, misalnya, menjamin peserta yang bisa menghafal Alquran hingga 30 juz akan langsung lolos seleksi penerimaan anggota Polri.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, menjelaskan polisi-polisi penghafal Alquran akan ditugasi untuk membentuk mental kepribadian masyarakat melalui kegiatan-kegiatan keagamaan.

"Kita harapkan anggota-anggota yang memiliki kemampuan, terutama dalam bidang agama, yang memiliki kemampuan Al Quran 30 juz, 20 juz, maupun 10 juz itu bisa masuk kepada sentra-sentra yang diharapkan mampu melayani masyarakat," ujar Frans kepada wartawan BBC Indonesia, Ayomi Amindoni, Senin (16/04).

"Ini kita harapkan mereka jadi dai-dai yang masuk ke pesantren maupun ke masjid dalam rangka menyampaikan tugas-tugas kepolisian di bidang kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat)," imbuhnya.

Persyaratan serupa juga dilakukan oleh Polda Jawa Barat dan Jawa Tengah dalam proses rekrutmen anggota barunya.

Belum memenuhi persyaratan
Bagaimanapun, Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, mengakui sampai saat ini dari belasan ribu calon anggota polri yang mendaftar, belum ditemukan orang yang mampu menghafal hingga 30 juz.

"Tetapi kita akan turunkan dari 20 juz saja yang hafal, dan belum juga kita dapatkan."

Frans berharap melalui rekrutmen ini penerimaan polisi bukan hanya menyoal tentang fisik dan integritas saja, namun juga kualitas religiusitas calon anggota.

"Kita harapkan memang penerimaan polisi bukan hanya menyangkut tentang fisik, integritas tentunya iya, kemudian dari kepandaiannya, tetapi juga hal-hal yang menyangkut kebutuhan masyarakat tentang yang namanya membentuk mental kepribadian masyarakat melalui kegiatan-kegiatan keagamaan," jelas Frans. (bbc)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel