Relawan Prabowo : Gatot Nurmantyo didukung para “konglomerat”  guna memecah pendukung Prabowo

Relawan Prabowo : Gatot Nurmantyo didukung para “konglomerat” guna memecah pendukung Prabowo

Para “konglo” tersebut enggan kembali mendukung Jokowi karena dinilainya telah gagal melindungi kepentingan bisnis mereka.


Aktivis Relawan Prabowo, Edward Andrea mengungkapkan bahwa nama Gatot Nurmantyo didukung para “konglomerat” untuk maju capres guna memecah dukungan bagi Prabowo Subianto, lalu menyingkirkan Prabowo.

“Kalau Gatot memang ingin perubahan dan tidak jadi alat politik para taipan, semestinya dia dukung Prabowo atau gabung ke kubu Prabowo, bukan malah melawannya sebagai pesaing,” kata Edward, dikutip Konfrontasi, Kamis (25/4).

Menurutnya, nama Gatot menyusul masuk daftar peserta pemilu presiden tahun 2019 dengan dukungan para “konglomerat” dan nantinya para konglo akan memboyong sejumlah parpol untuk mengusungnya dengan cara memecah suara umat Islam dan kaum nasionalis.

Tak hanya itu, Edward juga mensinyalir para “konglo” tersebut enggan kembali mendukung Jokowi karena dinilainya telah gagal dalam membangun ekonomi khususnya melindungi kepentingan bisnis mereka.

“Dikabarkan Gatot diusung “konglomerat” untuk maju capres 2019 guna membelah dan mengalahkan Prabowo sekaligus mengakhiri Jokowi yang gagal ekonomi, karena para ” konglomerat” tak mau lagi Jokowi yang ambrol. Para “konglomerat” memasang Gatot untuk menggerus dukungan bagi Prabowo,” ungkap Edward.

Selain itu, menurut Edward, pemecatan Gatot sebagai Panglima TNI oleh Jokowi adalah sebuah rekayasa elite dan “konglo” untuk mendulang suara rakyat bagi Gatot, seolah Gatot dizalimi Jokowi.

“Padahal itu cara “konglomerat” untuk mengusung Gatot sebagai alternatif kalahkan Prabowo, sekaligus Jokowi. Para “konglo” emoh dukung Prabowo yang ingin menyelamatkan Indonesia dari dominasi asing dan aseng,” tukasnya.

“Prabowo itu pro-rakyat dan Konstitusi 1945 serta anti Neoliberalisme,” imbuh Edward.

Sejalan dengan Edward, salah satu sumber di Gerindra mengungkapkan, para “konglomerat” kecewa pada Jokowi, namun tak mau mendukung Prabowo sehingga dimunculkan Gatot sebagai alternatif para “konglomerat”.

“Meski tidak jelas visi-misi (Gatot) dan orientasinya ke depan karena kepentingan bisnis-politis para “konglo” di belakangnya,” ungkap sumber tersebut. (SM)

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel