Upah TKA Asal Tiongkok Melebihi Tenaga Lokal, Sebagian Besar Mereka Tanpa Keterampilan

Upah TKA Asal Tiongkok Melebihi Tenaga Lokal, Sebagian Besar Mereka Tanpa Keterampilan

Data penyebaran TKA tak terdeteksi oleh pemerintah pusat, lantaran adanya ketidaksesuaian data jumlah TKA antara yang dimiliki pemerintah dengan temuan di lapangan.


Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menggelar investigasi terkait dugaan banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) yang masuk ke Indonesia. Dan TKA yang masuk didominasi oleh TKA asal Tiongkok.

Komisioner ORI, Laode Ida mengatakan data penyebaran TKA tak terdeteksi oleh pemerintah pusat, lantaran adanya ketidaksesuaian data jumlah TKA antara yang dimiliki pemerintah dengan temuan ORI di lapangan.

"Ada TKA khususnya dari Tiongkok masuk ke negara ini. Sebagian besar mereka tanpa keterampilan," kata Laode Ida, Kamis (26/4).

Banyaknya TKA yang bekerja di Indonesia itu, pada umumnya bekerja di proyek-proyek yang investasinya memang berasal dari negara mereka.

"Mereka juga mendapatkan bayaran lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja lokal," ujarnya.

Selain itu, kata dia, untuk jalur Cengkareng-Kendari saja, di pagi hari, arusnya 70-80 persen penumpang Lion Air dan Batik Air itu tenaga kerja asing.

Dalam hal ini, temuan dari ORI itupun langsung disampaikan kepada sejumlah lembaga terkait, yakni Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Tenaga Kerja, Kepolisan, hingga Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM).

Selanjutnya, ORI pun menunggu ketegasan dari lembaga-lembaga terkait tersebut untuk segera menindaklanjuti temuannya di lapangan.

Diketahui, yang dilakukan ORI ini menyasar ke sejumlah provinsi diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau. Adapun investigasi tersebut dilakukan sejak bulan Juni hingga bulan Desember 2017. (ton)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel