Jokowi: Mau Kaya, Cari Racun Kalajengking, Gerindra Ide Jokowi  Sangat Brilian

Jokowi: Mau Kaya, Cari Racun Kalajengking, Gerindra Ide Jokowi Sangat Brilian

Menurut Jokowi, zat dengan nilai tertinggi adalah racun kalajengking yang harganya US$ 10,5 juta atau Rp145 miliar per liter.


Jokowi bercerita tentang zat-zat tak terduga yang memiliki harga begitu mahal di pasaran.

Cerita itu disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di hadapan para kepala daerah di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin, 30 April 2018.

Menurut Jokowi, zat dengan nilai tertinggi adalah racun kalajengking yang harganya US$ 10,5 juta atau Rp145 miliar per liter.

"Apa komoditas yang paling mahal di dunia? Pasti jawabannya emas. Bukan emas. Ada fakta yang menarik dari informasi yang saya baca. Komoditas yang paling mahal adalah racun kalajengking," ujar Jokowi.

Jokowi berkelakar ceritanya ini bisa menjadi ide bisnis bagi masyarakat yang ingin cepat meraup untung. "Jadi kalau mau kaya, cari racun kalajengking," ujar Jokowi.

Sementara, menurut Jokowi, zat termahal kedua adalah elemen sintesa californium. Nilainya mencapai US$ 27 juta atau Rp375 miliar per gram.

"Saya juga enggak ngerti barangnya," ujar Jokowi.

Namun, menurut Jokowi, ada juga satu hal yang sangat tidak ternilai meski dimiliki oleh setiap orang. Hal itu adalah waktu yang bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas.

"Meskipun ada komoditas-komoditas yang paling mahal di dunia, yang paling mahal adalah waktu," ujar Jokowi. (ase)



Petinggi Gerindra Puji Ide Jokowi Soal Racun Kalajengking

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, menyebut pernyataan Presiden Joko Widodo, soal kalajengking sebagai komoditas dengan harga termahal, dianggap sebagai ide brilian.

Menurut Arief, dengan memaksimalkan masyarakat agar memelihara kalajengking, merupakan usulan yang sangat bagus. Ketimbang menggenjot infrastruktur yang belum tentu menurutnya berguna.

"Ini baru ide brilian Pak Joko Widodo yang baru saya dengar untuk mengembangkan industri budidaya kalajengking dibandingkan mau bangun Infrastruktur. Tapi enggak memikirkan dulu atau infrastruktur yang tidak begitu berguna bagi masyarakat dan harus bayar lagi kalau mau menggunakan infrastruktur nya," kata Arief, Rabu, 2 Mei 2018.

Arief juga mengusulkan, membantu masyarakat dengan beternak kalajengking, jauh lebih bagus ketimbang Jokowi membagi-bagikan sembako. Mengingat, seperti yang dikatakan mantan Gubernur DKI itu, harga racun kalajengking sangat mahal.

"Harus Kita dukung ide brilian Pak Joko Widodo ternak kalajengking daripada mendukung investasi asing dengan memudahkan TKA bekerja di Indonesia seperti kebijakan Pak Joko Widodo pada Perpres 20 tahun 2018 yang tidak memberikan dampak untuk membuat rakyat Indonesia menjadi kaya raya," katanya.

Lanjut Arief, beternak kalajengking juga menurutnya jauh lebih bermanfaat ketimbang Jokowi selalu mengandalkan investasi asing.

Karena menurut dia, alam Indonesia terlalu sering dihabiskan. Sementara tidak sedikit proyek yang justru menjadi sampah.

"Gerakan ternak kalajengking harus jadi program nasional oleh Presiden Joko Widodo untuk mengurangi pengangguran dan peningkatan ekspor komoditi pertanian diharapkan Indonesia menjadi pengekspor racun kalajengking terbesar di dunia. Top markotop ide ternak kalajengking Kangmas Joko Widodo," katanya. (ren)

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel