Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengatakan apa yang terjadi padanya saat ini tak lebih adalah permainan politik yang dilakukan oleh Mahathir Mohamad, yang baru saja terpilih sebagai perdana menteri.
"Ini bukanlah perlombaan gagasan. Ini adalah perlombaan berita palsu," ujar Najib di depan pendukungnya di kantor pusat Pekan Raya UMNO, dikutip dari Channel News Asia, Senin (21/5).
"Itu hanya sebuah kampanye yang menyerang pribadi seseorang, dengan fitnah, kebencian dan janji manis yang kebanyakan tentu saja tidak tersampaikan," kata dia. "Sayangnya, hal itulah yang mereka gunakan untuk mengalahkan kita dalam jejak pendapat".
Najib Razak dan keluarganya kini tengah diperiksa atas dugaan pencucian uang terkait dana investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Dia yang pernah berkuasa selama hampir 10 tahun mendadak jadi objek penyelidikan aparat. Enam properti terkait Najib Razak digeledah, uang dan barang-barang mewah yang ditemukan di dalamnya dibuka ke publik.
Bahkan polisi juga harus membuka paksa lemari besi milik Najib yang telah berusia 20 tahun. Isinya terdapat lembaran mata uang asing edisi lama dan surat nikah Najib Razak dengan istrinya, Rosmah Mansor.
"Mereka telah menodai saya. Mereka menyerang saya dan istri saya. Saya mengatakan kepadanya bahwa ini adalah fitnah. Kita membuat keputusan di kabinet, bukan di rumah saya," kata Najib.
Najib jengkel dengan penggeledahan yang dilakukan di rumahnya. Polisi menyita banyak harta benda miliknya dan keluarganya, seperti kotak-kotak tas mahal, perhiasan dan barang mewah yang diduga merupakan barang hasil tindakan korupsi.
"Setelah saya tidak lagi berkuasa, ini yang mereka lakukan. Bahkan rumah anak saya juga digeledah. Sepatu bayi juga mereka ambil. Hadiah pernikahan juga ikut disita," kata Najib.
Tak sedikit netizen di Malaysia, yang menganggap apa yang dilakukan Mahathir kepada Najib tak ubahnya permainan politik yang persis dilakukannya kepada Anwar Ibrahim 20 tahun lalu. Namun banyak pula warga Malaysia yang menganggap bahwa Najib bersalah. (frh)