Ketum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan sebaiknya Kementerian Agama membuat daftar dai yang tak baik dengan memasukkan nama Habib Rizieq Syihab. FPI, selaku ormas binaan Rizieq, membalas Said Aqil.
"Ya, kami sangat menyayangkan kalimat beliau yang cenderung memprovokasi dan memecah-belah umat," ujar jubir FPI Slamet Maarif di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Menurut Slamet, umat sudah cerdas. Mereka, menurutnya, bisa menentukan mana dai yang patut dijadikan panutan dan mana yang bukan.
Jika Rizieq dikategorikan Said sebagai dai tak baik, Slamet heran. Dia meminta Said Aqil introspeksi diri.
"Umat itu sudah cerdas, sudah bisa memilih. Kalau beliau kurang bagus, umatnya kok bisa jutaan orang? Jadi mohon introspeksi dirilah. Pak Said introspeksi diri," sebut Slamet.
Sebelumnya diberitakan, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj mengaku tidak sependapat dengan 200 nama dai atau penceramah yang direkomendasikan Kementerian Agama RI (Kemenag). Menurut Said Aqil, seharusnya Kemenag memberikan peringatan agar warga tidak mengundang penceramah yang tidak baik, ia pun mencontohkan Habib Rizieq.
"Yang tidak baiklah yang harus dikeluarkan, misalkan Habib Rizieq, misalkan. Saya tidak sependapat intinya (soal 200 nama), harusnya adalah dikeluarkan warning, jangan undang jika yang tidak baik berceramah, berdakwah, seperti misal Habib Rizieq.
Jangan mengorbankan ribuan penceramah yang bagus-bagus. Intinya kurang rapi, kurang jeli, dan kurang tepatlah. Kasih kriteria, jangan undang misal yang masih mengkritik Pancasila, saat dakwah ngomong kotor, misuh-misuh, caci maki, memfitnah, menghasut, provokasi, ujaran kebencian," ucap Said Aqil di kantornya, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (20/5). (gbr/jbr)