Banyaknya tenaga kerja asing (TKA) seperti dari Tiongkok menjadi isu penting, karena, pemerintah Indonesia dinilai tidak memiliki keberanian bernegosiasi dengan pemerintah Tiongkok.
Ekonom senior Rizal Ramli mengatakan, pemerintah Indonesia seharusnya berani bernegosiasi dengan pemerintah Tiongkok untuk menbatasi kehadiran TKA di Indonesia, maksimal 5 persen.
“Pemerintah Indonesia tidak punya nyali untuk negosiasi dengan China. Kami yakin, ini mohon maaf. Kita bisa batasi tenaga kerja China maksimum sampai 5 persen. Malaysia saja bisa membatasi di bawah 10 persen,” ujarnya Rabu, (2/5/2018).
“Kita pun bisa di bawah 3 sampai 5 persen dan hanya memperkenankan yang skilled dan expert. Kalau pemerintah ini tidak punya nyali, tunggu Rizal Ramli jadi presiden tahun 2019,” ucap RR, sapaan akarabnya.
RR juga mengatakan, dalam kaitannya dengan May Day, tidak cukup berhenti hanya pada slogan kerja, kerja, kerja. “Yang lebih penting itu rakyat yang bekerja,” tutup Rizal Ramli.
Mantan Menko Kemaritiman ini sebelumnya menyatakan siap maju ke Pilpres 2019. Rizal menyinggung ketimpangan demokrasi di Indonesia. (rizal/tri)