Publik menginginkan hadirnya presiden baru di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Survei Indonesia Network Election Survei (INES) memotret hanya 21,3% responden menginginkan Joko Widodo kembali menjadi presiden.
"67,3 persen menginginkan presiden baru, dan 11,4 persen lainnya menjawab tidak tahu," ujar Direktur INES Oskar Vitriano di Jakarta, Minggu (6/5).
Survei melibatkan 2.180 responden dari 408 kabupaten/kota di 33 propinsi pada 12-28 April 2018. Metode yang digunakan multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error plus minus 2,1%.
Dikatakan bahwa kehadiran tagar #2019GantiPresiden cukup berpengaruh terhadap elektabilitas Jokowi. Sample di atas diperoleh ketika repsonden diberi pertanyaan bagaimana pandangan terhadap kemunculan tagar #2019GantiPresiden.
Sementara, dengan mengajukan pertanyaan terbuka atau top of mind, mayoritas responden memilih Prabowo Subianto daripada Jokowi jika Pilpres digelar pada hari ini.
"Dalam pertanyaan terbuka, jawaban responden kami 50,2 persen memilih Prabowo Subianto sebagai presiden 2019," ujarnya.
Sebagai petahana Jokowi hanya memperoleh 27,7% responden. Adapun tokoh lain yang diminati untuk dijadikan presiden adalah mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmatyo dengan angka 7,4%. (dem)