Hasil survei Lembaga Indonesia Network Survei (INES) terkait Pilpres 2019 yang dirilis beberapa hari lalu diragukan, bahkan ditertawakan para pendukung Joko Widodo.
Hasil survei tersebut menyatakan ketidakpuasan terhadap kinerja Jokowi sangat tinggi dan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungguli Jokowi.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan elektabilitas Jokowi mblesek dan tingginya ketidakpuasan terhadap kinerja ekonomi Jokowi di survei INES terjawab pada pasar keuangan international. Pukul 09.00, bank menjual 1 dolar AS seharga Rp 14.400.
"Ini artinya kepercayaan para pelaku pasar keuangan global sangat mempercayai hasil survei INES dibandingkan survei-survei yang melambungkan tingkat elektabilitas Joko Widodo," kata Arief melalui pesan elektronik kepada redaksi, Rabu (9/5).
Dikatakan dia, nilai kurs dolar yang makin perkasa memblejeti propaganda elektabilitas Jokowi mengunakan lembaga survei yang katanya kredibel tapi hasil surveinya ngawur. Yang jelas, elektabilitas Jokowi hanya elektabilitas jadi-jadian.
"Jika elektabilitas Joko Widodo yang katanya tinggi sejak akhir tahun 2017 hingga saat ini, tentu saja punya pengaruh besar terhadap menguat nilai kurs rupiah terhadap dolar," kata Arief.
"Pasti pelaku pasar modal dan investor akan lebih percaya dengan akan terpilihnya kembali Joko Widodo, sehingga keberlangsung bisnis mereka di Indonesia dalam 6 tahun kedepan bisa diprediksi dengan perencanaan yang baik yang berhubungan dengan kinerja pemerintah Joko Widodo dan kebijakan-kebijakannya," tukasnya.(rmol)