Katib Aam (Sekjen) Suriyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf telah berada di Israel dan berbicara di acara diskusi yang diadakan organisasi Yahudi Amerika. Dia menegaskan alasan kehadirannya di Israel.
"Saya berdiri di sini untuk Palestina. Saya berdiri di sini atas dasar bahwa kita semua harus menghormati kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka," kata Yahya setelah menjadi pembicara dalam forum yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) di Israel, sebagaimana dilansir NU Online, Senin (11/6/2018).
Yahya berbicara di Israel pada Minggu (10/6) waktu setempat. Dia telah menjadi pembicara dalam diskusi yang moderatornya Direktur Forum Global AJC Rabi David Rosen. Acara itu dihadiri 2.400 orang.
Yahya menyatakan PBNU berkomitmen menjaga perdamaian di tingkat internasional sesuai dengan semangat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). PBNU juga memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina.
Undangan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjadi pembicara di Israel ramai jadi perbincangan di media sosial. Yahya disebut melanggar politik luar negeri Indonesia, yang mendukung kemerdekaan Palestina.
Foto undangan Yahya di-posting oleh seorang jurnalis Israel @simonarann di Twitter. Terlihat Yahya diundang oleh The Israel Council on Foreign Relations dalam kapasitas sebagai perwakilan ulama dari Nahdlatul Ulama (NU).
"Meskipun tidak ada hubungan diplomatik dengan Israel, ulama dariNUYahyaCholilStaquf akan memberi kuliah di Institut Medellin. Selamat datang di Israel," tulis @simonarann, Sabtu (9/6/2018).
למרות שאין יחסים דיפלומטיים ביו ישראל לאינדונזיה,— שמעון ארן شمعون آران (@simonarann) June 7, 2018
איש הדת האינדונזי הבכיר,
מזכ"ל פורום אנשי הדת
Kyai Haji Yahya Cholil Staquf,
מוזמן להרצאה במכון דיין בשבוע הבא.
רמז לבאות??...
ברוך הבא לישראל!! pic.twitter.com/M0HaLMdpDr
Benarkah Yahya pergi atas nama pribadi ?
Ketua PBNU, Robikin Emhas, menyatakan Yahya pergi ke Israel atas nama pribadi, tanpa embel-embel organisasi Islam maupun pemerintah Indonesia.
Robikin yakin, dalam pertemuan di Yerusalem, Yahya akan menyuarakan dukungan masyarakat Indonesia dan kalangan Islam terhadap Palestina.
Coba perhatikan foto undangan dibawah ini...
Yahya menyatakan PBNU berkomitmen menjaga perdamaian di tingkat internasional sesuai dengan semangat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). PBNU juga memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina. (detik)
Syaitan memang menggoda manusia dengan banyak cara, sebab dia sudah terlatih ribuan tahun, dengan berbagai cara dan strategi yang sudah jelas keberhasilannya
Allah ingatkan dalam Al-Qur'an "Maka syaitan menghias amal-amal buruk mereka", hingga mereka merasa berbuat baik padahal bermaksiat, memperbaiki padahal merusak
Itulah sifat Yahudi munafik, mereka merasa memperbaiki dunia padahal merusak, jangankan bertindak biadab membunuhi manusia, para Nabi saja mereka bunuhi
Maka memenuhi undangan mereka, dengan dalih menasihati adalah bagian tipudaya. Alasannya Musa saja menghadap Fir'aun, padahal jauh dari itu
Musa datang dengan penuh kehormatan, mendakwahi Fir'aun dengan tegas, bahwa dia melampaui batas. Bukan diundang, difasilitasi, untuk berkata yang diinginkan Fir'aun
Lihat saja, ketika diundang dan ditanya sekira begini "Apakah mungkin mengintepretasi Al-Qur'an dengan cara berbeda, agar tidak jadi masalah bagi relasi Islam dan Yahudi?" begitu
Maka dijawab, "Bukan hanya bisa, tapi wajib". Lalu lanjut berkata. "So, the Qur'an and the Hadith, are both basically, a historical document". Innalillahi
Menganggap Al-Qur'an dan Al-Hadits ialah dokumen sejarah. Lalu apa bedanya kita dengan mereka yang menolak Al-Qur'an dengan berkata "itu hanya kisah orang terdahulu", Ya Rabb
Sama saja mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh Rasulullah sebagai pengertiannya terhadap Al-Qur'an tidak lagi relevan dengan masa kini, merasa lebih tau ketimbang Rasul?
Bagi yang begini, Allah ingatkan,
Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu". Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka. Kemudian, dikatakan (kepada mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan" - QS Al-Mutaffifin: 13-17
Bagi kita Al-Qur'an dan Hadits adalah wahyu. Penuntun hidup manusia