Kehadiran Yahya dinilai kejahatan terhadap bangsa Palestina.
Gerakan Fatah menganggap partisipasi cendekiawan Muslim Indonesia Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) pada konferensi hubungan Yahudi-Amerika di Yerusalem sebagai kejahatan terhadap Yerusalem, Palestina, dan Muslim di dunia. Fatah berpendapat duduk bersama penjajah Israel sama dengan melawan rakyat Palestina.
Gus Yahya menjadi pembicara dalam acara American Jewish Committee (AJC) Global Forum di Yerusalem, Israel, Ahad (10/6), yang dibuka oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. "Partisipasi Yahya Staquf, sekretaris jenderal organisasi Muslim Indonesia Nahdlatul Ulama, pada konferensi ini di Yerusalem yang diduduki adalah pengkhianatan terhadap agama, al-Aqsha dan kebangkitan, rakyat Palestina, dan negara-negara Arab dan Islam," kata juru bicara Fatah Osama al-Qawasmi dalam sebuah pernyataan, dilaporkan Palestinow, Selasa (12/6).
Dia meminta Pemerintah Indonesia dan pejabat pro-Palestina Indonesia dan rakyat Indonesia untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang menjual diri mereka kepada 'setan' dan ingin menjadi instrumen di tangan Zionis dan Israel. (republika)
Katib Aam (Sekjen) Syuriah PBNU KH Yahya Cholil Staquf kini jadi sorotan publik tanah air dan bangsa Palestina lantaran kunjungannya ke Israel menjadi pembicara di acara yang diselenggarakan American Jewish Committee (AJC) di Yerusalem.
Dua faksi terbesar Palestina, Hamas dan Fatah, sama-sama menolak dan mengutuk keras kedatangan Staquf ke Israel.
Bukan kali ini saja Staquf membuat kontroversi terhadap Umat Islam. Pada kasus penistaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Staquf termasuk yang membela Ahok dengan menyebut kasus Ahok bukan penistaan agama. Pernyataan dan pembelaan yang bertentangan dengan Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin.
JEJAK DIGITAL pembelaan Staquf terhadap Ahok masih tersimpan di pemberitaan METROTV.
Link: http://m.metrotvnews.com/abc/read/2017/04/04/8413760
Code Lab News Copy isi pemberitaan lengkapnya..
04 April 2017 09:32 wib
Katib Aam PBNU: Penentang Ahok Dimanipulasi Kelompok Garis Keras
ABC Radio Australia
Salah satu tokoh senior organisasi muslim terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), mengatakan bahwa mereka yang melakukan protes terhadap Gubernur DKI Jaya Basuki Tjahaja Purnama telah dimanipulasi oleh kelompok garis keras di Indonesia.
Pernyataan itu dikemukakan Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, di saat Ahok akan memberikan kesaksian dalam sidang kasus penistaan yang dituduhkan terhadapnya hari Selasa (4/4/2017).
Kasus penistaan ini telah membelah pendapat warga Muslim di Indonesia, dan sudah beberapa kali terjadi protes besar di Jakarta terhadap Ahok.
KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa salah satu ayat di dalam Al Quran - yang menyatakan warga Muslim dan non Muslim tidak boleh bersekutu - telah disalahartikan oleh pimpinan FPI seperti Rizieq Shihab dan yang lainya.
"Saya tidak mau (Ahok) dinyatakan bersalah, karena menurut saya itu tidak benar," kata KH Yahya kepada ABC.
"Ini semua manipulasi. Menurut pendapat saya, Ahok tidak melakukan penistaan sama sekali," katanya.
"Yang saya yakini adalah bahwa Ahok tidak bersalah, dan kasus yang dituduhkan terhadapnya, hanyalah rekayasa dalam rangka pemilihan gubernur Jakarta," tambah KH Yahya.
NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia, dengan pengikut diperkirakan sekitar 50 juta orang.
KH Yahya Staquf mengatakan ajaran "orthodox Islam" memfokuskan pada tafsir Al Quran yang tidak mengikuti jaman.
"Ada bagian-bagian penting dalam pengajaran Islam yang harus ditafsirkan sesuai dengan kehidupan modern," katanya lagi.
Putaran kedua pilkada DKI ini akan dilakukan tiga pekan lagi, yaitu tanggal 19 April 2017.
Ahok akan bersaing ketat dengan Mantan Mendikbud Anies Baswedan, yang mendapatkan dukungan dari beberapa kelompok Islam konservatif termasuk FPI.
Kampanye pilkada ini dilakukan bersamaan waktunya dengan persidangan terhadap Ahok dalam kasus penistaan agama.
Persidangan hari ini akan fokus pada pemeriksaan Ahok sebagai terdakwa.
KH Yahya Staquf mengatakan mereka yang menentang Ahok merupakan bagian dari kelompok konservatif yang semakin berkembang di Indonesia.
Menurut dia, kelompok konservatif tidak puas dengan UUD 1945 yang menyatakan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama tanpa memandang latar belakang agama.
"Ini bukan tantangan baru bagi kami. Kami sudah menghadapi tantangan seperti ini sebelumnya dalam sejarah Indonesia," katanya.
"Saya bisa mengatakan kami sudah menang, namun tantangan terhadap pandangan agama kami semakin banyak dan semakin kuat," katanya.
"Tantangan dari kelompok konservatif Islam terhadap kami semakin kuat," ujar KH Yahya Staquf.
Dia mengatakan bahwa pandangan konservatif ini banyak mendapat dukungan dari Arab Saudi dan Qatar.
Polisi beberapa lalu menangkap lima orang dengan tuduhan melakukan makar berkenaan dengan protes di Jakarta minggu lalu.
Polisi mengatakan bahwa mereka berencana menduduki gedung DPR, dan melakukan protes ilegal di hari pilkada 19 April 2017.
Jurubicara Polri Argo Yuwono mengatakan pihak yang menyelenggarakan protes berencana menabrakkan truk ke pagar gedung parlemen, dan massa akan masuk melalui pagar yang roboh tersebut.
Polisi juga mengatakan akan memanggil putra mantan Presiden Suharto, Tommy Suharto, mengenai dugaan keterlibatannya dengan protes anti Ahok tersebut.
Diterjemahkan pukul 12:00 AEST 4/4/2017 dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini
(ABC Radio Australia)
* konservatif/kon·ser·va·tif/ /konsérvatif/ a 1 kolot; 2 bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku