Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengeluarkan unek-uneknya selaku pemimpin daerah sekaligus mengkritik pemerintah pusat.
Kritik ia sampaikan di depan para elite politik dalam agenda halalbihalal yang diadakan di Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Para petinggi politik yang hadir mulai dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais sampai Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
Saat kesempatan berpidato, Anies mengungkapkan pentingnya peran pemerintah dalam setiap permasalahan rakyat.
"Saya ini regional saja. Saya bagian mengatur Jakarta, lingkup provinsi. Jadi saya menyampaikan untuk meneruskan saja, bukan menambahkan," ujar Anies di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu (4/7).
Menurut dia, salah satu masalah besar yang dihadapi masyarakat adalah ketidakhadiran negara membela kepentingan rakyat.
"Negara diabaikan, seakan-akan kedaulatan tidak penting," tambah Anies.
Ada tanda-tanda pemerintah pusat belum maksimal bekerja untuk rakyatnya. Ada kelompok masyarakat yang tidak merasakan dampak kinerja pemerintah karena pemerintah tidak hadir ketika mereka bermasalah.
Demi menjaga marwah bangsa, lanjutnya, mesti ada sikap berdaulat yang mendasar di dalam diri para pemimpin nasional dan rakyatnya.
"Menurut saya, salah satu hal mendasar sebagai orang yang diberikan amanah menjalankan republik ini, adalah menyadari kedaulatan sebagai hal mendasar dalam menjalankan republik ini," terang Anies.
Usai Anies berpidato, Wapres JK meninggalkan tempat acara. Anies mengantarkan JK ke mobil dinasnya.
Kedekatan Anies dan JK semakin kentara di mata publik belakangan ini. Terakhir saat mereka berada satu mobil ketika pergi dan pulang menghadiri acara halalbihalal Nahdlatul Ulama dan ulang tahun ke-65 Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, di Kantor PBNU Pusat, Jakarta, Selasa malam (3/7).
Media massa mengaitkan keakraban dua tokoh itu dengan peta politik jelang Pemilihan Presiden tahun depan. (ald)