Cebong mengadakan sayembara ngarang bebas mengolok-olok Sandi Uno dengan hadiah sembako

Cebong mengadakan sayembara ngarang bebas mengolok-olok Sandi Uno dengan hadiah sembako

Sandi mengeluhkan karena teleponya tidak diangkat. Keluhan Sandi direspons beragam Cebong


Belum seminggu mundur dari posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno sudah mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakan dari pejabat DKI dan bekas ajudannya.

Sandi mengeluhkan karena teleponya tidak diangkat. Keluhan Sandi direspons beragam warganet.

Keluhan dan curhatan Sandiaga Uno di­ungkapkan ketika menghadiri turnamen mini soccer HIPMI Jaya, di Lapangan F7 Mini Soccer, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, kemarin.

Sandiaga mengeluhkan sulit menghubungi pejabat DKI dan mantan ajudannya di pemprov. Keinginan Sandi menghubungi ajudannya karena ingin menanyakan baju seragamnya.

"Saya kemaren dikasih baju seragam (HIPMI) tapi saya nggak inget bajunya di mana gitu. Lalu, saya telepon nggak ada yang diangkat, rupanya DKI ini kaya HIPMI juga, jabatan baru sehari ilang nggak ada yang angkat telepon," kata Sandiaga.

Tak mau apa yang dialaminya terjadi di HIPMI DKI Jakarta, Sandiaga berharap Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta, Irwandi.

"Pak Irwandi jangan begitu ya, mentang-mentang udah nggak lagi wakil gubernur, ajudan juga nggak mau angkat telepon," ujarnya, sambil tertawa.

Rupanya keluhan Sandiaga ini menjadi olok-olok warganet. Di kolom komentar media online misalnya, banyak yang menyindir dan membully Sandiaga.

Akun Rumintang Htjl mengatakan, dalam birokrasi hal seperti ini wajar dan tidak perlu dibaperin. "Wajarlah bos. Ajudan dan kadis serta jajarannya kan di dunia kerja, dan mereka dibawah garis komando berdasarkan struktural.

Jadi begitu ente udah gak menjabat lagi, secara otomatis pun mereka tidak menjadi bawahan ente lagi. Itulah profesionalisme," ujarnya.

Akun Hadi Wijaya ikut menanggapi ke­luhan Sandiaga. Dia menganggap jika ada bekas ajudan yang tidak respek, berarti ada yang salah saat memimpin.

"Itu tandanya saat menjabat dahulu, tidak bisa merang­kul anak buah. Mereka nurut karena takut, bukan karena hormat atau segan, tidak ada atmosfir kebersamaan, yang ada hanya gam­baran semacam ini, "gue bos & loe harus nurut, kalo sampe gak, tau rasa aja nanti".

Gimana orang mau segan kalo melihat para walikota dipecat seenaknya aja hanya den­gan WA. Parah," kritiknya.

Akun Katarina Onne Widyasari juga mem­punyai pendapat yang sama jika kepemimpi­nan Sandiaga tidak konsisten sehingga bawa­han tidak hormat. "Liat diri deh... Ajudan dan pegawai teriak yes.... Merdeka... Liat pimpi­nannya yang ga konsisten," katanya ditimpali akun Tedypurnanto. "Eks ajudan sudah teriak yes Merdeka."

Lebih tajam, akun Sukria Sukriya mengang­gap tidak hormatnya bekas anak buah karena kepemimpinan yang tidak konsisten. "Itu tanda kalau para ASN di DKI dan juga ajudan kau sudah muak dengan kepemimpinan kalian berdua di Jakarta," katanya.

Akun Udin_cemerlang mengatakan bekas anak buah yang tidak hormat karena ke­pribadian pemimpinnya yang bermasalah. "Kesimpulannya, selama ini para pegawai Pemprov DKI sebenarnya enggan dan terpaksa dalam meladeni wagub, mungkin gaya, kapa­sitas dan pribadi sandi yang membuat mereka tidak ikhlas," duganya.

Lebih jauh, akun Sayid justru menyindir Sandiaga yang tidak peka terhadap perlakuan yang dilakukan selama ini. "Wah masih kaga sadar, mereka itu udah eneg aja Uno... Nah pas loe berenti mereka kaya gitu... Mikir.. #JanjiPalsu0%," ujar dia diikuti akun Iyano. "Jadi bahan intropeksi diri, mereka itu udah eneg liat loe."

Berikutnya, akun Ruth Amenerangkan sikap anak buah yang tidak hormat karena perilaku ketika memimpin dianggap arogan. "Artinya mereka nggak respek ma anda paaak... Dulu nurut karena kepaksa dan harus nurut ma atasan."

Akun Ltangguh juga ikut mengomentasi keluhan Sandiaga. Kata dia, kepemimpinan Sandiaga kurang baik di mata anak buah. "Yaahhhh model kayak gini gmn bisa ngayo­min anak buah.. Ya udah kalo bukan bos, nggak dianggep," katanya ditimpali akun theresia. "Kaciannn.. Kaciannn.. Kaciann.. Udah gak dianggep yaa."

Selanjutnya akun wongsolho menganggap wajar juga jika Sandiaga tidak dihiraukan lagi oleh bekas anak buahnya, karena mungkin waktu jadi cagub karena bukan pilihan mer­eka, tapi karena tugas maka terpaksa tetap melayani.

"Curhat terus, kerja dong.. Kayak bapak biru yang sukanya curhat terus wkwk­wkw," sentil akun Dika Diko.

Kritikan kepada Sandiaga juga menggema di twitter. Akun @Rockgar12 mengatakan sikap ajudan yang tak menghiraukan merupa­kan hal biasa dalam lembaga negara. Apalagi, sudah lengser. "Dulu ajudannya terpaksa ngikutin apa maunya. Sekarang sudah lengser dicuekkin loe sama mantan ajudan. Emang enak?," ejeknya.

Akun @sudjatmiko01 melihat sikap ajudan yang tak mengindahkan telepon Sandiaga karena memang tidak ada kepentingan lagi. "Ga ada kepentingan lagi, makanya dicuekin. Emangnya elu siapa."

"Ya wajar pak orang situ udah engga bos nya lagi. Yang sabar yo pak," ucap akun @ nurcholis811.

Sementara akun @khairul_nizam87 meng­ingatkan kepada Sandiaga agar menyadari setelah mundur berarti bukan pemimpin lagi. "Yaa harusnya sadar diri sudah ga ada urusan­yaa sama mereka," tulis dia ditambahkan akun @DjokoAdi30972013. "Namanya mantan bisa cuek bisa nggak."

Terakhir, akun @hendyhew menuturkan apa yang dialami Sandiaga karena bobroknya pegawai ASN. "Begitulah yang dirasakan rakyat negara ini setiap hari, baru sadar setelah kembali jadi rakyat biasa?," tutupnya.
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel